SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo yang lebih kondang dengan nama Lokalisasi Sunan Kuning Semarang. (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Prostitusi di Semarang, praktiknya ada di Resosialisasi Argorejo atau yang akab disebut Sunan Kunang (SK).

Semarangpos.com, SEMARANG — Pengelola Resosialisasi Argorejo yang akrab disebut Lokalisasi Sunan Kuning (SK) akan bertindak tegas terhadap para pemilik wisma penyedia jasa prostitusi yang masih membandel mendatangkan pekerja seks komersil (PSK) baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut disampaikan Ketua Resosialisasi Argorejo, Suwandi, saat disambangi Semarangpos.com di Kantor RW 006, Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Kamis (23/2/2017). “Kalau ada yang bandel dengan berani menambah anak buah, baik PK [pemandu karaoke] maupun PSK, kami tentu tak akan tinggal diam. Kami pertama-tama akan memperingatkan, kalau peringatan sebanyak tiga kali masih tidak digubris ya kami akan usir atau dilarang mencari uang lagi di sini,” terang Suwandi.

Ekspedisi Mudik 2024

Suwandi menambahkan kebijakan itu diterapkan sebagai tindak lanjut keputusan Pemkot Semarang yang akan menutup komplek prostitusi terbesar di Jateng itu. Pemkot Semarang berniat menutup SK menyusul adanya kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang ingin Indonesia Bebas Prostitusi 2019.

“Program pemerintah saat ini ingin mengentaskan para PSK di sini. Kalau nambah terus [PSK] tentunya akan sulit mewujudkannya [menghentikan praktik prostitusi],” imbuh Suwandi.

Terpisah Ketua LSM Lentera Asa, Ari Kristiyadi, menyebutkan hingga kini ada 488 PSK dan 160 wisma yang terdaftar di SK. Selain tidak boleh menambah jumlah PSK, para pemilik wisma itu juga dilarang bertukar PSK dengan pemilik wisma lain.

“Saat ini kami tengah berupaya mengentaskan para warga binaan itu dari pekerjaannya sebagai PSK. Kami berikan mereka berbagai pelatihan mulai dari tata boga, tata rias, dan lainnya. Langkah ini dilakukan agar mereka nantinya bisa kembali ke masyarakat dan meninggalkan pekerjaannya yang lama setelah SK ditutup,” terang Ari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya