SOLOPOS.COM - Ilustrasi Prostitusi, PSK (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO -- Pelaku prostitusi online Kota Solo memanfaatkan berbagai media seperti akun media sosial maupun aplikasi perpesanan untuk menawarkan jasa mereka.

Penelusuran tim Solopos, beberapa waktu lalu, biasanya mereka mengiklankan diri lewat media sosial, baik akun pribadi maupun akun yang khusus menawarkan jasa pemuas syahwat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sedangkan komunikasi dengan calon pelanggan dilakukan melalui aplikasi perpesanan. Biasanya para pelaku prostitusi online akan meminta down payment atau DP sebelum mereka bertemu.

Baca Juga: Punya Keluhan, Kritik Tentang Solo? Langsung "Lapor Mas Wali" Kota Saja Via Nomor Whatsapp Ini

Setelah itu, pelaku prostitusi online Solo itu akan memberi semacam kode booking kepada calon pelanggan. Kode booking itu untuk mengakses kamar pelaku prostitusi di hotel tertentu.

Salah satu akun pelaku prostitusi online berinisial AY yang menjawab sapaan tim Solopos lewat aplikasi pertemanan berbasis lokasi menawarkan tarif Rp1 juta untuk short time. Dari tarif tersebut, AY meminta DP 50 persennya.

“Buat pembayaran dan memberikan kode booking hotelnya. Saya enggak menerima pembayaran tunai untuk menjaga privasi. Setelah kamu transfer DP, saya akan kasih kode booking untuk mengakses kamar saya. Sisa pembayaran dilakukan cash di kamar,” kata akun tersebut.

Baca Juga: 16 RS Kota Solo Ajukan Alih Fungsi Bed Isolasi Covid-19 Untuk Rawat Pasien Umum

Langsung Bayar

Setelah beberapa lama berbincang, AY mengaku slotnya penuh karena ia harus check out dari hotel pada sore hari. “Lain kali saya, yah,” tulisnya.

Akun pelaku prostitusi online lainnya di Solo yang menjawab sapaan tim Solopos melalui aplikasi pertemanan itu berinisial AF. Saat menyapa, AF langsung membalas lokasinya berada.

“Hotel YYY. Rp600.000 dua kali main, free hotel. Enggak usah DP, langsung bayar sesudah selesai. Mau kapan,” tanyanya. Namun, obrolan tidak berlanjut setelahnya.

Baca Juga: Pengamat Transportasi Soal Rel Layang Simpang Joglo Solo: Kunci Suksesnya Di MRLL

Media sosial dan aplikasi perpesanan hanyalah dua dari sekian sarana yang dimanfaatkan oleh para pelaku prostitusi online. Dimungkinkan masih banyak sarana lain yang mereka gunakan untuk menjalankan aktivitas mereka.

Tentu akan butuh usaha keras untuk menelusuri dan membasmi prostitusi online seperti yang diprogramkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya