SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu ruas jalan di Gunung Kemukus, Sumberlawang, Sragen, yang dijejali rumah-rumah karaoke dan kafe yang dihuni perempuan penjaja seks komersial. (JIBI/Solopos/Kurniawan/dok)

Solopos.com, SRAGEN–Pada Kamis (8/5/2014) malam Jumat Pon lalu, waktu menunjukkan sekitar pukul 20.45 WIB saat solopos.com mulai menyusuri ruas-ruas jalan di Gunung Kemukus, Desa Pendem, Sumberlawang, Sragen.

Solopos.com sengaja memilih jalan yang tidak menjadi jalur utama pengunjung menuju Makam Pangeran Samudro, objek utama peziarah Gunung Kemukus. Jalan menanjak membuat langkah solopos.com terasa berat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam keremangan lampu jalan, terlihat sosok-sosok perempuan berpakaian minimalis di rumah-rumah pinggir jalan. Sebagian besar dari mereka  asyik berbincang dengan laki-laki.

Sebagian yang lain tengah duduk-duduk di teras rumah sembari mengawasi setiap pengunjung yang lewat. “Cari siapa mas, silakan mampir,” sapa seorang perempuan dari keremangan teras rumah.

Panggilan seperti itu kerap didengar pengunjung Gunung Kemukus pada malam hari, terutama malam Jumat Pon dan malam Jumat Kliwon. Perjalanan solopos.com berhenti di sebuah rumah di sebelah barat makam Pangeran Gunung Samudro.

Warung makan sederhana terdapat di bagian depan rumah tersebut. Di sebelah meja makan terdapat sound system yang kerap digunakan untuk berkaraoke penghuni rumah dan pengunjung.

Setelah memesan minum dan makan, perbincangan ringan mengalir dengan dua penjaga warung makan. Tak lama berselang, beberapa perempuan berpakaian minimalis keluar masuk rumah.

Beberapa dari mereka menyapa ramah sembari menatap tajam. Salah satunya R, seorang penjaja seks komersial yang telah tinggal di Gunung Kemukus lebih kurang dua bulan terakhir.

Dari R, solopos.com mendapat banyak informasi tentang praktik prostitusi di Gunung Kemukus. Perempuan asal Semarang itu menuturkan, pengunjung Gunung Kemukus membeludak malam itu.

“Biasa mas, kalau malam Jumat Pon selalu ramai. Teman saya ada yang sampai mendapat 10 sampai 11 laki-laki. Kalau saya sih cukup tiga sampai empat orang saja,” tutur dia terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya