SOLOPOS.COM - Kelompok yang mengatasnamakan sebagai Syekher Mania Demak mendeklarasikan penolakan rumah karaoke. (Facebook-Kita Cinta Demak)

Prostitusi yang kerap kali dikaitkan dengan rumah karaoke mendapatkan penolakan dari kelompok Syekher Mania di Demak.

Semarangpos.com, SEMARANG – Belakangan hari ini, warganet yang kebanyakan mengaku sebagai warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) heboh membahas rumah karaoke yang dianggap menjamur di kabupaten berjuluk Kota Wali tersebut. Mereka menganggap prostitusi selalu berkaitan dengan rumah karaoke di wilayah Kabupaten Demak.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Di tengah keramaian pembahasan warganet mengenai rumah karaoke di media sosial Facebook tersebut, kelompok yang mengatasnamakan Syekher Mania Demak menolak adanya rumah karaoke di Kabupaten Demak. Video deklarasi kelompok tersebut kemudian mencuat di media sosial setelah beredar di halaman Facebook Kita Cinta Demak dan dibagikan di grup Facebook Warga Demak, Rabu (21/3/2018).

Pada video tersebut, deklarasi diikuti sejumlah pria yang masih tampak muda dengan dipimpin satu orang. Mereka menyatakan bahwa rumah karaoke di wilayah Kabupaten Demak bisa memicu maksiat.

Sayangnya, mereka tak menjelaskan penolakan tersebut mereka tujukan hanya kepada rumah karaoke ilegal atau juga termasuk yang memiliki izin dari pihak terkait. “Kami Syekher Mania Demak menyatakan bahwa kami tidak setuju dengan adanya tempat karaoke yang menimbulkan kemaksiatan di Kabupaten Demak. NKRI Harga Mati, Demak Kota Wali. Berkat selawat maksiat minggat, berkat selawat uripe nikmat,” begitu deklarasi yang diucapkan.

Syekher Mania kerap disebut sebagai kelompok yang mengaku sebagai penggemar Al Habib Syekh Bin Abdul Qadir Asseggaf yang kerap memimpin selawat di berbagai daerah. Selain itu, julukan Syekher Mania juga kerap dipakai untuk mengatasnamakan kelompok yang gemar berselawat.

Deklarasi itu kemudian ramai mendapatkan respons dari warganet. Bahkan mereka menunggu adanya aksi penutupan rumah karaoke di Demak. “Kapan menggalang aksi tolak karaoke,” tulis pengguna akun Facebook Cah Bodem.

Kiro2 kapan nutup e gan? Mengko Ndak dikiro koyok entut ono ambune ora ono wujud e, ono suarane ora ono tindak lanjute [Kira-kira kapan hendak menutup rumah karaoke? Nanti dikira hanya bersuara tanpa tindakan],” ungkap pengguna akun Facebook Ahmad Khanif.

“Brantas sampai akar2e,” timpal pengguna akun Facebook Mamad Sukijan.

Netizen berharap masalah prostitusi yang kerap kali dikaitkan dengan rumah karaoke di wilayah Demak kunjung selesai dan tak lagi menjadi polemik di media sosial. Tak lain lagi, mereka hanya berharap jajaran Pemkab Demak mampu menyelesaikan masalah tersebut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya