SOLOPOS.COM - Gubuk di pinggir sungai Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak yang diduga kerap dijadikan sebagai lokasi para pekerja seks komersial (PSK) menjual jasa esek-esek. (Okezone.com-Taufik Budi)

Prostitusi yang diduga memanfaatkan rumah indekos hingga gubuk di sawah dirazia polisi Demak menjelang bulan suci Ramadan 2017.

Semarangpos.com, DEMAK – Polisi Demak menyisir sejunlah tempat yang diduga kerap disalahgunakan sebagai lokasi prostitusi terselubung wilayah setempat. Dari rumah indekos hingga gubung di lahan persawahan di Demak, Jawa Tengah (Jateng) tak luput dari razia yang digelar menjelang datangnya bulan suci Ramadan 2017 itu.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Rumah-rumah indekos yang dirazia polisi Demak itu pada umumnya dihuni pemandu karaoke (PK) yang bekerja di sejumlah tempat hiburan tak jauh dari lokasi. Laman aneka berita Okezone, Rabu (24/5/2017), melaporkan para penghuni rumah kos-kosan yang tengah bersantai tak menyangka belasan polisi mendadak datang ke kawasan Tembiring dan Kampung Stasiun.

Perempuan-perempuan berpakaian minim yang sedang beristirahat di tempat tinggal mereka itu diminta keluar kamar dengan membawa kartu identitas. Mereka berdiri berjajar sambil menutup wajah ketika kartu identitasnya diperiksa polisi.

“Ada laporan jika tempat-tempat kos ini menjadi ajang prostitusi terselubung. Makanya untuk menciptakan suasana kondusif menjelang Ramadan, kami lakukan penertiban mulai beberapa hari lalu,” terang Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo.

Polisi, menurut Sutomo akan bertindak tegas terhadap segala bentuk penyakit masyarakat (pekat) di Kota Demak, terlebih lagi menjelang datangnya bulan Ramadan 2017. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan perangkat desa untuk ikut mencegah pekat itu.

“Ini kami hanya melakukan pendataan dan pembinaan. Mereka kos di sini boleh, tapi jangan menerima tamu laki-laki untuk berbuat mesum. Kami akan terus melakukan pemantauan,” tegasnya.

Mantan Kasubag Humas Polres Demak itu menambahkan, selain prostitusi, polisi giat merazia jenis penyakit masyarakat lainnya. “Pekat mulai judi, miras, hingga prostitusi akan kita perangi. Kita ingin masyarakat bisa dengan ibadah dengan tenang selama Ramadan,” katanya.

Bukan hanya mendatangi rumah kos-kosan yang diduga kerap menjadi lokasi prostitusi terselubung, polisi Demak juga menyisir sejumlah gubuk bambu di tanggul sungai kawasan persawahan Desa Bungo, Kecamatan Wedung. Kendati di siang hari gubuk itu digunakan petani untuk beristirahat, beredar kabar bahwa pada malam gubuk itu berubah fungsi menjadi lokasi bisnis esek-esek dengan tarif murah.

Untuk mencapai lokasi gubuk-gubuk berukuran 2,5 m x 2,5 m itu, polisi harus berjalan kaki melalui jembatan darurat yang terbuat dari beberapa batang bambu. “Biasanya kalau siang digunakan petani untuk beristirahat. Tapi menurut informasi, gubuk ini juga digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan praktik prostitusi,” ujar Sutomo yang memimpin sejumlah anggota Polres Demak dan Polsek Wedung datang mengecek lokasi itu.

Kendati mendapati gubuk dalam kondisi kosong, mereka mendapati selembar tikar yang diduga sebagai alas untuk berbuat mesum pada malam hari. “Informasi warga, prostitusi di sini sangat murah mulai Rp25.000 hingga Rp50.000. Di dua gubuk inilah orang yang tidak bertanggung jawab melampiaskan nafsu bejatnya terutama di malam hari. Tempatnya sangat sepi, dan untuk bisa sampai ke sini harus melewati jembatan darurat,” tuturnya.

Diduga pekerja seks komersial (PSK) yang di gubuk-gubuk itu tidak mangkal di lokasi, tetapi hanya datang ketika mendapat pesanan pelanggan. Mereka akan datang ke lokasi dengan diantar jasa ojek, tak lama setelah pelanggan memesan melalui telepon atau pesan singkat. “Dugaannya PSK yang di sini berasal dari Tanggul Mranak Wonosalam. Di sana juga sama menggunakan gubuk-gubuk kecil seperti ini,” jelas Kabag Ops Polres Demak itu lebih lanjut.

Kapolsek Wedung AKP Untung Supriyadi yang turut dalam razia itu berkomitmen wilayah hukum yang menjadi tanggung jawab polseknya bersih dari miras maupun prostitusi pada bulan Ramadan 2017. “Diharapkan masyarakat khususnya wilayah Kecamatan Wedung dapat memberikan informasi tentang penjual miras maupun tempat-tempat yang digunakan sebagai tempat prostitusi,” pintanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya