SOLOPOS.COM - Ilustrasi prostitusi (JIBI/Solopos/Dok)

Prostitusi Bantul diprediksi memasuki fase munculnya PSK baru dari luar Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL-Paska-Lebaran tahun ini, beberapa pekerja seks komersial (PSK) baru disinyalir mulai berdatangan dari daerah luar Bantul. Tingginya angka pengunjung dan rendahnya tingkat ketegasan regulasi di kawasan pantai selatan Bantul diduga menjadi alasan kedatangan mereka ke Bantul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu diakui sendiri oleh Kepala Seksi Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul Anjar Arintaka. Saat dihubungi wartawan Sabtu (25/7/2015) siang, beberapa hari yang lalu, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap beberapa titik yang diperkirakannya menjadi kantong-kantong tujuan kedatangan PSK baru itu. “Dari pendataan itu, kami sudah menemukan adanya beberapa muka baru,” akunya.

Hanya saja, ia menyayangkan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk bekerja sama turut memberikan informasi mengenai keberadaan PSK tersebut. Dicontohkannya, di kawasan Pantai Pandansimo, pihaknya mengalami kesulitan dalam melakukan pendataan.

Pasalnya, masyarakat setempat selalu mengaku tak ada aktivitas prostitusi di daerah mereka. Beruntungnya, berdasarkan keterangan beberapa pihak lain, pihaknya mendapatkan informasi akurat mengenai aktivtas haram di pantai yang berdampingan langsung dengan Pantai Parangtrits tersebut.

Diklaimnya, para PSK itu lebih dari 95% berasal dari luar Bantul. Selain itu, lebih dari separuh, mereka pun sudah tak lagi berusia produktif. Diduganya, mereka merupakan PSK pindahan dari titik-titik prostitusi yang ada di luar Bantul. “Mungkin karena sudah tak begitu laku lagi,” imbuhnya.

Itulah sebabnya, ia tak menampik jika kini kawasan Pandansimo kembali menjadi salah satu titik lokasi prostitusi di kawasan Bantul bagian selatan. Padahal, beberapa bulan terakhir, ia mengakui bahwa kawasan tersebut sudah bersih dari prostitusi.

Dengan begitu, pihaknya berencana melakukan operasi yustisi terhadap para pendatang itu. Operasi tersebut dilakukannya untuk menakan semakin banyaknya PSK baru di Bantul.

Diakuinya, jika mereka kedapatan datang secara illegal, maka pihaknya tidak segan-segan akan menyidangkan mereka dan juga mengembalikan para pendatang ini ke daerah asalnya. “Kami juga kini tengah berusaha menekan perkembangan karaoke ilegal di kawasan sepanjang pantai selatan Bantul,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Sat Pol PP Bantul, Hernawan Setiadji membenarkan memang banyak PSK pendatang yang masuk ke Bantul. Semakin tua usia PSK yang datang ke Bantul, maka mereka tergeser semakin ke barat atau ke arah Pandansimo. Untuk itu, pihaknya rutin menggelar razia untuk mengurangi jumlah PSK yang beroperasi di wilayahnya.

Hanya saja, ia menyesalkan lemahnya regulasi untuk menjerat para PSK tersebut. Pasalnya, sesuai aturan yang berlaku, pihak terkait hanya bisa menjatuhkan sanksi terkait aturan prostitusi hanya jika ditemukan pasal ‘tangkap tangan’. Menurutnya, pra syarat inilah sulit dilakukannya. “Akibatnya, kalau menggunakan pasal prostitusi, para PSK ini pasti akan bebas,” keluhnya.

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul hanyalah dengan melakukan operasi yustisi kependudukan. Para pendatang ini akan diperiksa dokumen kependudukannya. “Kalau tidak lengkap kami bisa menyidangkan dan mengembalikan ke daerah asalnya,”ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya