JAKARTA-Popularitas mobil listrik memudar karena semakin banyak pabrik mobil ramah lingkungan itu yang menghentikan produksi ataupun gulung tikar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Coda Automotive yang pernah disebut-sebut sebagai jagoan baru pembuat kendaraan listrik kini menyatakan diri bankrut. Reuters melaporkan pabrik kendaraan mewah tenaga listrik Fisker Automotive telah merumahkan 75% tenaga kerjanya.
Pengamat Rebel Three Media Rebecca Lindland menuturkan masyarakat Amerika Serikat belum bisa menerima mobil listrik sebagai bagian dari gaya hidup mereka. “Masyarakat tidak gegap gempita menyambut kendaraan listrik,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Senin (13/5/2013).
Menurutnya, tidak dapat dipungkiri masih ada mobil listrik yang beredar di pasaran, seperti merek mobil listrik mewah Tesla. Produsen besar seperti General Motors dan Nissan juga masih mempromosikan kendaraan listrik, hanya saja trennya semakin suram. “Masyarakat AS harus berhati-hati dalam berinvestasi dengan tekhnologi kendaraan listrik,” ujarnya.
Perusahaan riset JD Power & Associates dan mitranya LMC Automotive melaporkan jumlah mobil tenaga baterai di AS tak sampai 1% dari semua kendaraan di negara itu, tepatnya hanya 0,08% pada 2012.
Menurut JD Power, konsumen enggan dengan mobil listrik karena jarangnya tempat isi ulang baterai, kekhawatiran atas jarak tempuh yang terbatas, serta harga yang mahal.