SOLOPOS.COM - Forkopimda Sukoharjo meminum jamu saat peringatan Hari Jamu Nasional di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) Sukoharjo, Jumat (27/5/2022). (Solopos-R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Selama lebih dari dua tahun pada masa pandemi Covid-19, prospek industri jamu tumbuh kian pesat. Sektor jamu dan obat tradisional justru tumbuh seiring perubahan perilaku masyarakat dalam meningkatkan daya tahan tubuhnya agar terhindar dari paparan Covid-19.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo, Iwan Setiyono, mengatakan masa pandemi Covid-19 menjadi peluang industri jamu untuk menggeliatkan roda bisnis. Industri jamu memiliki potensi besar baik di pasar domestik maupun mancanegara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Disrupsi saat masa pandemi memaksa perubahan perilaku dan pola konsumsi masyarakat agar semakin sadar kesehatan. Masyarakat cenderung lebih mengedepankan aspek kesehatan selama lebih dari dua tahun. Artinya, potensi jamu dan industri jamu bakal semakin tumbuh menjulang pada masa depan,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (25/5/2022).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo terus mendorong peningkatan daya saing produk dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Hal ini dilakukan guna memperkuat identitas jamu sebagai produk unggulan Sukoharjo. Pemerintah selalu melibatkan para perajin jamu berskala kecil hingga besar dalam berbagai kegiatan pelatihan dan seminar peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Beragam jenis produk jamu harus menyesuaikan selera pasar agar mampu bertahan. “Perajin jamu harus lebih inovatif dalam meningkatkan daya saing produk jamu. Kami selalu berkolaborasi dengan perajin jamu guna pengembangan lini usaha industri jamu. Selain kegiatan pelatihan, pemerintah juga kerap menggelar pameran atau expo produk unggulan termasuk jamu,” ujar dia.

Baca juga:Mantap, Minum Jamu Jadi Lifestyle Kekinian di Sukoharjo

Mantan Camat Mojolaban itu menyampaikan jamu resmi menjadi nominasi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di level internasional melalui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Sidang verifikasi dilaksanakan oleh perwakilan UNESCO pada Maret 2022.

Hal ini membuktikan jamu memiliki keunikan sebagai warisan nenek moyang yang berkhasiat menjaga kebugaran dan sistem imun tubuh di tengah gerusan pandemi yang belum sepenuhnya hilang.

Warisan Leluhur dan Budaya

Berdasarkan data Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sukoharjo, jumlah usaha kecil menengah (UKM) jamu di Sukoharjo sebanyak 2.513 orang. Sementara, jumlah koperasi jamu sebanyak 425 koperasi.

“Di berbagai kesempatan, kami terus menggaungkan agar masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga produk jamu sebagai warisan leluhur dan budaya. Identital lokal harus diperkuat terutama bagi generasi muda,” ujar dia.

Baca juga: Kian Eksis, Begini Cara Jamu Sukoharjo Bertransformasi di Era Modern 

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, menyatakan Kabupaten Sukoharjo telah dicanangkan sebagai destinasi wisata jamu. Wisatawan atau masyarakat bisa melihat proses pembuatan jamu di sentra industri jamu di Desa Nguter. Pengembangan wisata edukasi itu bakal dikembangkan untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Hal ini disokong kebijakan pemerintah yang menggelorakan gerakan meminum jamu bagi aparatur sipil negara (ASN) setiap Jumat. Begitu pula setiap hotel di Sukoharjo diwajibkan menyediakan welcome drink berupa jamu untuk tamu yang menginap. Hal ini untuk mengenalkan jamu tradisional sebagai produk unggulan Kabupaten Sukoharjo kepada masyarakat.

“Eksistensi jamu sebagai warisan nenek moyang dan produk unggulan harus dijaga melalui gerakan meminum jamu bagi ASN dan welcome drink di hotel. Saya berharap kalangan generasi muda mulai membiasakan untuk meminum jamu secara rutin,” kata dia.

Baca juga: Modernisasi Jamu Iboe Hadirkan Jamu Lebih Kekinian

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya