SOLOPOS.COM - Ilustrasi pameran produk properti. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Properti Surabaya pada 2015 mendatang semakin berkembang. Harga rumah dan apartemen tahun depan bakal naik.

Solopos.com, SURABAYA – Pengembang properti di Jawa Timur berencana untuk merevisi harga rumah dan apartemen pada tahun depan yang diperkirakan bakal mengerek harga hingga 20%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Ketua Realestate Indonesia (REI) Jawa Timur Nurwakhid mengatakan kenaikan harga yang direvisi tersebut untuk rumah semua tipe, kecuali rumah bersubsidi dari pemerintah.

“Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi penyebab revisi kenaikan harga ini, selain itu harga komponen atau material rumah juga naik,” katanya di Surabaya, Jumat (26/12/2014).

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga semakin tinggi sehingga mempengaruhi biaya produksi rumah, terutama untuk rumah yang menggunakan material impor.

Dia melanjutkan, para pengembang saat ini rata-rata masih memberikan kesempatan kepada calon pembeli sampai akhir tahun dengan harga saat ini serta ditambah paket promosi melalui pameran properti akhir tahun.

Nurwakhid mengakui, daya beli properti di Jawa Timur sepanjang tahun ini pun mengalami penurunan sejak diberlakukannya aturan loan to value (LTV)

Menurutnya, aturan LTV 30% sebaiknya hanya diberlakukan bagi pembeli properti kedua. Apalagi, masyarakat calon pembeli rumah pertama merasa sulit dan berat karena harus mengeluarkan down payment (DP) atau uang muka yang sangat besar bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Jika aturan LTV diperlunak, diharapkan pasar properti yang lesu sepanjang tahun ini bisa kembali bergairah tahun depan,” imbuh Nurwakhid.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia, sepanjang 2014 tren kredit pemilikan rumah (KPR) di Jawa Timur memang mengalami perlambatan setelah diberlakukannya LTV mulai 2012.

Pertumbuhan KPR pada 2011 tercatat mencapai 34,1%, tetapi pada 2012 pertumbuan KPR pun melambat hanya menjadi 17,1%. Hingga kuartal III/2014, KPR di Jawa Timur sudah mencapai Rp31,16 triliun.

Pencapaian KPR tersebut dikontribusi oleh penjualan rumah tipe 22 sampai tipe 70 sebanyak 44,09% atau sebanyak Rp13,74 triliun, dan rumah tipe 70 ke atas yakni 40,99% atau senilai Rp12,64 triliun, sedangkan sisanya berupa rumah di bawah tipe 21.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya