SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan perumahan (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Properti Solo, penjualan rumah komersial dengan harga di bawah Rp300 juta naik tajam.

Solopos.com, SOLO — Penjualan rumah komersial menjelang akhir tahun ini meningkat 70%-80%. Namun, kenaikan ini hanya untuk menengah ke bawah atau di bawah harga Rp300 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Real Estat Indonesia (REI) Soloraya, Oma Nuryanto, mengungkapkan beberapa waktu lalu penjualan rumah komersial sempat stagnan. Pengembang pun banyak yang menunda pembangunan. Namun, saat ini permintaan sangat tinggi, yakni naik 70%-80% jika dibandingkan awal tahun lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

“Penjualan rumah komersial sudah mulai terlihat ada kenaikan signifikan, naik 70%-80%. Namun, itu hanya untuk rumah yang harganya di bawah Rp300 juta. Kalau yang di atas Rp400 juta tidak ada kenaikan penjualan,” ungkap Oma saat dihubungi Solopos.com, Rabu (7/12/2016).

Lokasi yang diburu biasanya di Gentan, Kartasura, Palur, dan Klodran yang merupakan daerah pinggiran. Pemilik Ommaya Hotel and Resort ini mengatakan meningkatnya penjualan rumah ini juga didukung kemudahan yang diberikan, di antaranya suku bunga yang turun seiring dengan turunnya Bank Indonesia (BI) rate dan pelonggaran loan to value (LTV) atau uang muka dari 20% menjadi 10%.

Menurut dia, penjualan rumah komersial dengan harga di atas Rp400 juta akan mulai menggeliat tahun depan. Hal ini karena pajak sudah jelas setelah mengikuti tax amnesty. Selain itu, rumah di atas Rp400 juta biasanya adalah untuk rumah kedua, bukan pertama.

Ketua REI Jateng, Priyanto, mengatakan tax amnesty belum memiliki dampak signifikan terhadap penjualan properti kelas komersial. Instrumen investasi properti melalui Dana Investasi Real Estate (DIRE) juga dinilai belum ada peningkatan signifikan. Hal ini karena DIRE merupakan investasi model baru dan belum banyak perusahaan yang memanfaatkan instrumen ini untuk memperoleh dana investasi.

“Secara umum, penjualan di triwulan IV ini tidak ada peningkatan yang berarti. Pelaksanaan pameran yang diadakan belum mampu untuk mencapai target penjualan yang dinaikkan sekitar 10% dari target pameran sebelumnya,” kata dia.

Menurut dia, nilai tax amnesty yang saat ini masuk ke pemerintah masih sangat kecil, yakni baru sekitar 5% dari total potensi yang ada. Oleh karena itu, dia berharap kinerja properti akan lebih baik pada tahun depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya