SOLOPOS.COM - ilustrasi rumah mewah (google img)

ilustrasi rumah mewah (google img)

Solo (Solopos.com)--Bisnis properti berupa perumahan mewah menjadi favorit sepanjang 2011. Data Bank Indonesia (BI) Solo menyebut, pertumbuhan kredit konsumsi di kelas ini melebihi pertumbuhan nilai kredit di kelas lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kredit konsumsi untuk perumahan tipe menengah dan besar atau tipe 70 ke atas meningkat 33,2%, dari Rp 488,549 miliar di September 2010 menjadi Rp 650,716 miliar pada September 2011. Angka pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit untuk perumahan dengan tipe 21 ke bawah dan tipe 22-tipe 70 yang masing-masing sebesar 21,6% dan 18,4%.

“Betul, properti mewah, yang harganya Rp 500 juta memang sekarang lebih laris. Ya, kira-kira itu terjadi sejak 2010,” ungkap pelaku bisnis properti, Direktur Utama Mini Max, Mattew Siswanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (17/11/2011).

Menurut Siswanto, sapaannya, kecenderungan tingginya pertumbuhan properti mewah disebabkan masyarakat mulai menyadari besarnya potensi investasi di bidang properti. Belakangan, bisnis properti memang menggeliat di Solo. Bisnis ini mampu memberikan kentungan yang dipastikan lebih tinggi dibandingkan bunga deposito atau investasi lain. Siswanto menyebut investasi di bisnis properti tumbuh rata-rata 15%-20% per tahun.

Lebih lanjut, dia menilai, meningkatnya kebutuhan hidup juga mempengaruhi pertumbuhan properti mewah. Pasalnya, saat biaya kebutuhan hidup meningkat, masyarakat kelas menengah ke bawah cenderung tidak banyak menghabiskan uangnya untuk membeli properti. Akibatnya pembelian properti lebih banyak dilakukan kalangan yang banyak duit alias masyarakat kelas menengah ke atas. “Masyarakat menengah ke atas membeli rumah untuk investasi. Karena untuk investasi, dia beli sekaligus yang mahal.”

Sementara itu, Pimpinan BI Solo, Doni P Joewono, ditemui terpisah, juga melihat kecenderungan properti mewah lebih laris di Soloraya. Menurut dia, hal itu berkaitan dengan prospek bisnis properti yang terus berkembang. Semakin banyak pelaku properti di Solo membuat bahkan properti kelas premium pun laku. Kondisi tersebut, kata dia, juga berkaitan dengan pembaiknya perekonomian Soloraya.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya