SOLOPOS.COM - Tuginem, 50, mengusir burung di sawah yang ia garap di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Kamis (7/9/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Harga tanah di Buntalan, Klaten, melonjak hingga 500 persen sejak ada terminal dan RSUD.

Solopos.com, KLATEN — Pembangunan terminal dan RSUD di wilayah Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, berimbas pada melonjaknya harga tanah di kelurahan tersebut. Kenaikan harga tanah di wilayah itu mencapai 500 persen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lurah Buntalan, Bambang Sumadi, mengatakan kenaikan harga tanah terjadi sejak Terminal Ir. Soekarno dan RSUD Bagas Waras dibangun dan mulai beroperasi pada 2015 lalu. Tanah yang harganya naik terutama di sepanjang ruas Jl. Ir. Soekarno.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada 2013, harga tanah di sekitar terminal berkisar Rp200 juta per patok (1 patok = 1.800 meter persegi). Namun, harga itu melonjak mulai 2016.

“Harga tanah saya tidak bisa memastikan karena lain lokasi harganya sudah berbeda. Namun, setahu saya memang ada peningkatan signifikan setelah ada pembangunan di wilayah Klaten bagian selatan. Di selatan terminal itu dulu harganya Rp200 juta per patok kini bisa mencapai Rp1 miliar,” kata Bambang saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/9/2017).

Bambang mengatakan setelah ada kepastian terminal dan RSUD dibangun, tanah di wilayah Buntalan menjadi incaran para pengembang perumahan. Saat ini, ada satu pengembang yang membangun perumahan tak jauh dari terminal di tanah seluas 2 ha.

Baru 1 ha lahan yang sebelumnya sawah lantas dikeringkan untuk dibangun perumahan. “Sekarang karena harganya semakin naik, pengembang tidak berani membeli tanah. Karena memang dengan harga setinggi itu bisa jadi keuntungannya kecil,” urai dia.

Bambang memastikan meski tanah di Buntalan menjadi incaran investor, sawah lestari tetap dipertahankan. Ia tak menampik beberapa investor pernah mengajukan permintaan pengeringan sawah di depan RSUD yang ditetapkan menjadi kawasan sawah lestari.

Sekretaris Kelurahan Buntalan, Junaedi Anwar, mengatakan total luas tanah Kelurahan Buntalan yakni 154,9 ha. Dari luas tersebut, terdapat 11 ha lahan yang merupakan kawasan sawah lestari.

Soal lahan yang masih memungkinkan untuk dikeringkan dan dikembangkan, ia menjelaskan ada sekitar 40 ha. Tanah-tanah itu berada di sepanjang Jl. Ir. Soekarno.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, ada dua sawah di wilayah tak jauh dari terminal yang dipasangi papan pengumuman dijual. Salah satu warga, Pariman, 79, membenarkan harga tanah di wilayah sekitar terminal melonjak.

Beberapa warga pun berminat menjual tanah mereka karena melihat tingginya harga tanah. “Setahu saya ada yang menjual tanah bisa mencapai Rp2 miliar satu patok. Ya karena dampak ada terminal kemudian ada pembangunan perumahan. Kalau saya sendiri tidak berminat menjual tanah,” kata Pariman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya