SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Kalender event di Kota Solo dinilai belum tertata baik dan disusun mendadak. Kondisi itu berpengaruh pada minat wisatawan datang ke Kota Bengawan. Alhasil, penyusunan kalender event belum bisa dirasakan di aspek lainnya seperti usaha perhotelan.

Anggota Komisi IV, Reny Widyawati, mengungkapkan semestinya penyusunan kalender event bisa dilakukan satu tahun sebelumnya. “Untuk kalender event 2014, harusnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) sudah mengajukan konsep sejak sekarang yakni di APBD Perubahan 2013,” ungkap dia, Sabtu (13/7/2013).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dijelaskannya, dengan menyusun konsep sejak awal, promosi terkait berbagai gelaran di Kota Solo bisa dilakukan secara maksimal. Reny mengungkapkan selama ini kalender event belum bisa dipegang oleh pengusaha hotel untuk menjadi modal menjual jasa mereka lantaran penyusunan yang mendadak serta konsep tak matang.

“Dengan penyusunan sejak awal, bisa menjadi bahan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan ASITA (Asosiasi Perusahaan Biro Perjalan) untuk menjual jasa mereka,” urainya.

Diterangkannya, melalui penjualan kalender event satu paket dengan penginapan diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan datang ke Solo. “Pihak marketing hotel kan tidak hanya menawarkan kamar. Pastinya wisatawan itu datang ke Solo tidak hanya menghabiskan waktu di dalam kamar hotel,” jelas dia.

Politisi dari Partai Demokrat itu juga meminta Disbudpar lebih kreatif dalam menyajikan gelaran-gelaran di Kota Solo. Dia menjelaskan wisatawan datang ke suatu event atau karnaval lantaran gelaran yang disuguhkan memiliki nilai beda dan tak ditemui di daerah lain.

Di sisi lain, Reny kembali menyayangkan gelaran Solo Batik Carnival (SBC) VI yang masuk dalam kalender event tak terkonsep dengan matang meski termasuk gelaran tahunan.

“Berdasarkan laporan, Yayasan SBC sebenarnya sudah siap mengemas acara dengan komersil. Tapi satu pekan sebelum acara, rencana itu dibatalkan. Hal semacam ini bisa dihindari kalau konsep sudah disiapkan sejak tahun sebelumnya,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Solo, Widi Srihanto, mengungkapkan pihaknya menerima seluruh masukan yang disampaikan oleh berbagai kalangan termasuk gelaran Solo Batik Carnival (SBC).

Terkait gelaran SBC, Widi berjaji bakal menggandeng seluruh elemen masyarakat terrmasuk PHRI dan ASITA. Pihaknya juga berencana memasukkan masyarakat dalam Yayasan SBC sebagai penyelenggara kegiatan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya