SOLOPOS.COM - Anggota kelompok usaha ekonomi mandiri Garuluku tengah membuat brownies dari mokaf. (JIBI/Harian Jogja/dok. Garuluku)

 Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejak mendapatkan pelatihan pengolahan tepung dari ketela pohon atau brownies modified casava flour (mocaf) Juli lalu, kelompok usaha ekonomi mandiri Garuluku, Dusun Pucung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul serius menekuni bisnis pembuatan brownies dari mokaf. Peminatnya pun terhitung lumayan.

Pendamping kelompok dari SOS Children’s Village, Dede Apriyanto mengatakan mulai Agustus, kelompok mulai membuat konsep usaha. Mereka mulai menimbang-nimbang kemampuan anggota kelompok dalam membuat brownies mocaf sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami ikut mendisplay brownies di Balaidesa Kemadang saat ada kunjungan dari PKK Kalimantan Selatan. Ternyata semua habis terjual,” ujar dia ketika dihubungi Harianjogja.com, Jumat (26/9/2014).

Ia menambahkan sejak saat itu pesanan terus masuk. Dua minggu ini, lanjut dia, sudah ada 10 pesanan yang masuk. Peminatnya pun berasa dari luar Desa Kemadang. Ia mengatakan, promosi dilakukan melalui media sosial maupun melalui BBM.

“Kami baru saja mulai, jadi belum bisa menghitung omzet. Dalam menerima pesanan, kami pun tak ingin asal-asalan. Harus disesuaikan dengan kesibukan anggota kelompok,” ucap dia.

Dede mengungkapkan ia belum mengetahui kendala yang akan dihadapi di depan. Namun, manajemen waktu akan terus ia perhatikan. Hal itu akan disinkronkan dengan kekuatan, kelemahan, serta peluang yang dimiliki kelompok tersebut.

“Kami siap melakukan inovasi dalam usaha kami ini. Kami tidak takut gagal,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya