SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> &ndash; Kekalahan pertama Palembang Bank Sumsel Babel (BSB) di final four putaran kedua di GOR Sritex Arena, Jumat (6/4/2018), membuat perebutan tiket ke babak grand final Proliga 2018 makin sengit.</p><p>Sebetulnya, BSB hanya butuh satu kemenangan untuk meraih tiket grand final. Namun, Maulana Aji dkk. justru membuang peluang lulus lebih cepat. Di luar dugaan, BSB ditekuk Surabaya Bhayangkara Samator 1-3 (21-25, 25-18, 25-21 dan 25-21). Kekalahan itu sekaligus membuat Jakarta Pertamina Energi harus meraih satu kemenangan di laga sisa untuk meraih tiket ke Jogja.</p><p>Di laga sebelumnya, Pertamina Energi mengalahkan Jakarta BNI Taplus dengan skor 3-0 (25-21, 27-25 dan 25-16). Bila BSB bisa menang atas Samator, secara otomatis Pertamina Energi akan lolos ke babak final. Namun, ketiga tim sama-sama punya peluang melaju ke babak final.</p><p>Ini adalah kekalahan pertama yang diraih BSB di final four. BSB harus rela posisinya di puncak klasemen dikudeta oleh Pertamina Energi yang mengoleksi poin 10. Samator sendiri merangsek ke posisi dua klasemen dengan meraih 6 poin. Perolehan poin dari Samator sama dengan yang diraih BSB. Sementara Jakarta BNI Taplus harus terlempar dari perebutan tiket ke final setelah kalah 4 kali berturut-turun di final four.</p><p>"Kami sulit meraih poin, tapi begitu mudah membuang poin. Blok kami sulit. Serangan tak jalan," kata Pelatih BSB Samsul Jais dalam jumpa pers seusai pertandingan.</p><p>Pelatih Jakarta Pertamina Energi, Andri Widyatmoko mengatakan kunci kemenangan timnya adalah tekanan kepada receive lawan yang berjalan baik. Selain itu, team passing yang optimal membuat permainan timnya terus terjaga, meski sempat dimbangi lawan di set kedua.</p><p>’’Hasil ini jadi awal yang bagus untuk kami. Di putara dua kami harus ambil dua kemenangan supaya bisa lulus ke final. Sejak awal kami memberikan tekanan ke mereka,’’ kata Andri usai pertandingan.</p><p>Selain mematikan receive lawan, lanjut Andri, komunikasi antar pemain timnya juga cukup padu. Meski demikian, dirinya juga menyayangkan pertahanan timnya yang lengah sehingga membuat Jakarta BNI Taplus sempat mendapat tiga poin secara beruntun di set kedua.&nbsp;</p>

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya