SOLOPOS.COM - Sopir angkutan umum di Boyolali mengambil bantuan beras di Kantor Dinas Perhubungan Boyolali, Kamis (28/5/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Rencana pemerintah menerapkan the new normal atau kenormalan baru menuai prokontra. Di Boyolali ada kalangan yang sangat ingin segera bisa beraktivitas normal, yakni sopir dan juru parkir.

Mereka adalah para sopir angkutan umum perkotaan (angkot) dan juru parkir di Boyolali. Berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah menjadikan pendapatan mereka turun drastis. Mereka berharap bisa kembali beraktivitas secara normal agar kembali mendapat penghasilan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Kota Boyolali, Muhammad Syukur, mengaku ingin kondisi masyarakat di Boyolali maupun Indonesia secara umum, kembali normal. Sebab, sejak ada wabah Covid 19, pendapatan para sopir angkot di Boyolali terpuruk.

Sambut New Normal, Bagaimana Aturan Salat Jumat Berjemaah?

"Sebab tidak ada penumpang. Imbauannya kan memang di rumah saja. Aktivitasnya lebih terbatas. Penumpang hanya satu atau dua saja. Kalau biasanya bisa sampai 50 orang sehari. Sementara biaya operasional juga tetap harus ada. Semoga ini segera normal kembali," kata dia saat ditemui di sela-sela mengambil bantuan beras di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Boyolali, Kamis (28/5/2020).

Sementara itu, salah seorang juru parkir di depan Pasar Boyolali Kota, Apriyana Heri Santoso, mengatakan wabah Covid 19 sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Untuk petugas parkir pun mengalami penurunan pendapatan.

"Jika biasanya 70% kini paling hanya dapat 20%. Tidak banyak masyarakat yang keluar belanja. Lebaran pun kondisinya sangat berbeda dengan tahun lalu," kata dia. Dia berharap bisa beraktivitas normal.

Wajib Pakai Masker dan Jaga Jarak di Solo Bakal Diatur Dalam Perda?

Mereka lega mendapat bantuan beras. Pada Kamis pagi, sejumlah sopir angkot dan juru parkir di Kabupaten Boyolali secara bergantian mendatangi Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Boyolali.

Bantuan Beras Pemkab Boyolali

Mereka datang untuk mengambil beras yang disalurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Muhammad Syukur datang bersama beberapa rekannya untuk mengambil beras yang nantinya akan dibagikan kepada anggota Paguyuban Pengemudi Angkutan Kota Boyolali lainnya.

Mereka sangat berterima kasih dengan bantuan beras tersebut. Juru parkir, sopir angkutan umum perkotaan, dan sopir angkutan umum perdesaan di wilayah Kabupaten Boyolali mendapat alokasi bantuan masing-masing 10 kilogram beras.

Gubernur Jateng Ingatkan Perlunya Imunisasi di Tengah Covid-19

Bantuan tersebut berasal dari Pemkab Boyolali yang didistribusikan melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Boyolali.

"Jumlah penerima ada 482 orang. Jumlah itu terdiri dari 149 sopir angkutan umum dan 333 orang juru parkir," kata Kasi Pengawasan Operasional dan Penindakan Pelanggaran Dinas Perhubungan Kabupaten Boyolali, Herry Subagyo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya