Solopos.com, SOLO — Bangunan utama proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo senilai Rp336 miliar saat ini sudah terlihat berdiri. Pandemi Covid-19 mengakibatkan pembangunan PLTSa sempat tertunda. Pembangunan ditargetkan selesai pada April 2022 dan langsung beroperasi. PLTSa nantinya bakal membutuhkan pasokan sampah lama sekitar 250 ton per hari dan sampah baru sebanyak 295 ton per hari. Kebutuhan sampah akan dipenuhi dari wilayah Soloraya dan sekitarnya. Tahap pertama kontruksi PLTSa akan menghasilkan listrik berdaya 5 Mega Watt (MW) dengan nilai jual US$13,35 sen/KWh. Daya listrik sebesar itu dihasilkan dari pengolahan sampah sebanyak 250 ton per hari.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Ekspedisi Mudik 2024
 Aktivitas pekerja pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kompleks TPA Putri Cempo, Mojosongo, Jebres, Solo, Rabu (22/9/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Pekerja menggunakan eskavator menata tumpukan sampah di TPA Putri Cempo beberapa waktu lalu. (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Ternak sapi mencari makan di gunungan sampah TPA Putri Cempo. PLTSa nantinya bakal membutuhkan pasokan sampah lama sekitar 250 ton per hari dan sampah baru sebanyak 295 ton per hari. (Solopos/Nicolous Irawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi