SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meninjau pembangunan factory sharing mebel di Kelurahan Kragilan, Kecamatan Gemolong, Sragen, Jumat (30/9/2022). (Istimewa/Pemkab Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Progres pembangunan factory sharing mebel di Kelurahan Kragilan, Kecamatan Gemolong, Sragen sudah mencapai 30%. Kehadiran factory sharing atau rumah produksi bersama ini digadang-gadang bisa mendorong kebangkitan sentra mebel Gemolong.

Pada Jumat (30/9/2022) lalu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, meninjau empat lokasi proyek pembangunan salah satunya factory sharing ini. Ia ingin memastikan proyek-proyek berjalan sesuai rencana.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia mengatakan secara umum pekerjaan proyek pembangunan factory sharing lebih cepat dari perkiraan target. Ia berharap semoga bisa berjalan sesuai kontrak.

“Insya Allah ini [factory sharing] akan dapat melayani perajin mebel untuk mengolah kayunya dengan modern. Ada untuk pengeringan, ukiran, dan sebagainya. Di sini nanti jadi pusat industri mebel di Sragen,” ungkapnya, seperti dikutip Solopos.com dari sragenkab.go.id, Senin (3/10/2022).

Sebagai informasi, Pemkab Sragen mengalokasikan Rp30,6 miliar untuk membangun factory sharing atau rumah produksi bersama ini. Anggaran ini bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2022. Tahun lalu, mereka mengestimasi pembangunan factory sharing ini hanya akan menelan Rp13 miliar.

Baca Juga: Factory Sharing di Gemolong Sragen Dibangun Tahun Ini, Dananya Rp30,6 M

Pada 28 September 2021, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, datang berkunjung ke Desa Kragilan untuk melihat kesiapan Pemkab Sragen terkait pembangunan factory sharing tersebut.

Pemerintah melihat factory sharing ini menjadi solusi untuk meningkatkan mutu produk mebel dan furnitur di Sragen, terutama di Gemolong yang menjadi sentra UKM mebel dan furnitur.

Mengusung konsep kolaborasi, keberadaan factory sharing ini diharapkan bisa menekan biaya produksi sehingga meningkatkan daya saing. Ini karena biaya produksi tidak ditanggung sendiri oleh tiap pelaku UKM, namun disangga bersama-sama.

Setara Standar Industri

Teten Masduki berharap standar mutu produk mebel yang dihasilkan dari factory sharing di Gemolong ini bisa setara standar industri. Di factory sharing ini proses produksi mulai dari pengolahan kayu, pengeringan, hingga proses setengah jadi dikerjakan dengan standar tinggi.

“Mengingat furnitur merupakan salah satu produk unggulan ekspor, standardisasi produk sangat penting. UMKM bisa kolaborasi di sana [factory sharing] bersama-sama yang dikelola oleh koperasi sehingga produk UMKM punya kualitas yang tidak kalah dengan industri,” terang Teten, kala itu, seperti dikutip dari sragenkab.go.id.

Baca Juga: Menanti Kebangkitan UKM Mebel Gemolong Sragen Melalui Factory Sharing

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop UKM Perindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, pada Jumat (4/3/2022) menjelaskan factory sharing ini akan menempati lahan seluas 7.525 meter persegi milik Pemkab. Rumah produksi bersama ini diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2023 mendatang.

“Potensi IKM [industri kecil menengah] mebel di Gemolong dan Kalijambe itu sebanyak 1.200 IKM. Beberapa IKM di antaranya sudah skala ekspor, tapi mayoritas masih lokal. Para pelaku IKM tersebut belum bisa go international karena belum didukung peralatan dan mesin dengan kualitas produksi standar ekspor. Atas dasar itulah, factory sharing yang difasilitasi pemerintah pusat ini hadir untuk menjawab kesulitan yang dihadapi para IKM tersebut,” jelas Cosmas.

Dia memaparkan para pelaku IKM bisa menggunakan factory sharing untuk memproduksi barang sendiri. “Siapa pun boleh memanfaatkan factory sharing itu. Nah, ke depan tentu yang namanya jasa ada semacam retribusi tetapi belum dibahas. Nanti ada semacam pengelolanya, entah bentuknya BUMD [badan usaha milik daerah] atau perseroan terbatas (PT). Yang jelas lokasinya dekat dengan sentra mebel Gemolong-Kalijambe sehingga bisa mengangkat kualitas barang mebeler khas Sragen itu,” kata Cosmas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya