Solopos.com, SOLO -- Progres pembangunan gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Jl. Adisucipto, Karangasem, Laweyan, Solo, sudah mencapai 86%.
Edutorium tersebut ditargetkan rampung akhir Februari hingga awal Maret. Rencananya gedung tersebut digunakan untuk penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 pada 1-5 Juli 2020.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Pada Senin (13/1/2020), panitia Muktamar Muhammadiyah meninjau perkembangan pembangunan edutorium tersebut. Peninjauan dipimpin Rektor UMS, Sofyan Anif.
“Kami ingin mengecek sejauh mana perkembangan pembangunan gedung yang akan digunakan untuk kegiatan muktamar tersebut karena waktu pelaksanaan semakin dekat. Dari peninjauan ini panitia bisa melakukan langkah-langkah untuk persiapan terkait tempat pelaksanaan,” kata Ketua Bidang Humas dan Informasi Panitia Muktamar, Anam Sutopo.
Kisah Darmolam, Warga Sragen Perintis Pasar Ular di Ngadirojo Wonogiri
Dari hasil peninjauan, menurut dia, gedung tersebut bisa menampung lebih dari 8.000 orang. “Sebelum digunakan untuk Muktamar, kami akan mencoba gedung tersebut untuk upacara wisuda UMS,” imbuh dia.
Ia optimistis pengerjaan gedung akan selesai sesuai target waktu yang telah ditentukan. “Gedung tersebut bakal menjadi gedung tertutup terbesar sekaligus termegah di Jawa tengah,” tegas dia.
Edutorium yang dibangun di tanah 6,5 hektare tersebut, lanjut dia, bakal ditunjang beberapa fasilitas seperti taman, danau, tempat parkir luas, masjid, dan rumah makan.
Persis Solo Bakal Kedatangan Pemain Sayap Baru
“Yang menarik, edutorium tersebut juga dilengkapi museum peradaban Islam Timur Tengah,” beber dia.
Lokasi gedung itu, menurut dia, sangat strategis. Dapat dijangkau dalam waktu yang singkat dengan berbagai moda transportasi.
“Dari Bandara Internasional Adi Soemarmo hanya 10 menit. Dari Stasiun KA Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi hanya lima menit. Kemudian dari pintu masuk-keluar tol Solo hanya 10-15 menit,” kata Anam.