SOLOPOS.COM - Seno Samodro (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO–Bupati Boyolali, Seno Samodro, menginstruksikan setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) memotong anggaran proyek minimal senilai Rp50 juta dan dialokasikan untuk biaya pemeliharaan tanaman dan taman. Hal itu untuk mendukung suksesnya Gerakan Boyolali Ijo Royo-royo yang diadakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Melalui Gerakan Boyolali Ijo Royo-royo tersebut, Bupati mengemukakan hingga saat ini telah ditanam lebih dari 2 juta tanaman atau pohon yang lokasinya tersebar di berbagai wilayah, termasuk di antaranya di kompleks perkantoran terpadu Pemkab Boyolali di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo. Namun konsekuensi dari program itu, lanjut dia, harus ada anggaran yang cukup besar untuk perawatan atau pemeliharaan taman dan tanaman yang sudah ditanam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Persoalan tidak pada pohon atau pelajar [yang berpartisipasi dalam penanaman] tapi proses untuk tumbuhnya [pohon dan tanaman] itu tentu saja membutuhkan perawatan, butuh pemeliharaan. Nah yang menjadi pertanyaan, apakah yang sudah ditanam sebanyak 2 juta lebih itu dijamin bisa tumbuh semua. Itu yang kami sendiri masih ragu,” ungkap Bupati ketika ditemui di sela-sela penanaman 2.000 pohon di lingkungan Kemiri, Rabu (25/6/2014).

Jika perawatan atau pemeliharaan tanaman dan taman tersebut hanya dibebankan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM), Bupati mengakui akan sangat berat bagi dinas tersebut. Terlebih dengan keterbatasan anggaran dan sarana yang tersedia saat ini.

“Kami cukup kerepotan. Sekarang saja, DPUESDM dan PDAM hanya punya enam sampai tujuh tangki air. Sementara yang harus dipelihara setiap harinya, luas taman itu bisa lebih dari 10 kilometer (Km), bahkan sekarang bertambah lagi 2 Km, sehingga jika dibebankan hanya ke DPUESDM, atau Tata Kota, itu jelas tidak mungkin,” tandasnya.

Menyikapi hal itu, Bupati menginstruksikan kepada setiap SKPD memotong anggaran proyek minimal Rp50 juta hingga Rp100 juta agar dialokasikan untuk biaya perawatan atau pemeliharaan taman dan tanaman. Sebagai contoh anggaran untuk pengadaan tanaman dan taman di kompleks perkantoran terpadu di Kemiri tersebut.

“Dari Rp1,7 miliar untuk proyek taman dan tanaman itu, saya harapkan bisa dipotong sekitar Rp50 juta atau Rp100 juta untuk biaya perawatannya hingga setahun atau dua tahun ke depan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya