SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Agus Fatchur Rachman mengecek akta kelahiran. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Program Pemkab Sragen, RSUD Soehadi Prijonegoro meluncurkan program Barata dan Pawarta.

Solopos.com, SRAGEN--RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen meluncurkan paket pelayanan administrasi kependudukan yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dengan nama pelayanan sedina mesti dadi atau semedi berbasis Internet (online), Selasa (13/10/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masyarakat Sragen yang melahirkan anak di RSUD bisa langsung mendapatkan akta kelahiran setelah pulang ke rumah. Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman menamai program itu dengan akronim Barata (bayi lahir berakta). Kaum hawa yang melahirkan anak di RSUD juga langsung mendapatkan kartu keluarga (KK) baru setelah adanya tambahan anggota keluarga.

Selain itu, RSUD juga meluncurkan program administrasi kependudukan bagi masyarakat yang membutuhkan akta kematian. Bagi masyarakat yang anggota keluarganya meninggal dunia di RSUD langsung mendapatkan akta kematian.
Program pelayanan tersebut dinamai Bupati dengan akronim Pawarta atau pasien wafat berakta.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga meresmikan pembukaan ruang kemoterapi yang bisa dimanfaatkan warga untuk pengobatan penyakit kanker dan membunuh sel-sel abnormal dalam tubuh.

“Klinik kemoterapi di RSUD Sragen baru kali pertama dan satu-satunya di Sragen. Masyarakat bisa memanfaatkan klinik itu tanpa harus ke Solo atau ke Jogja,” kata Bupati saat ditemui wartawan seusai peresmian klinik.

Bupati berharap tiga pelayanan publik yang dimiliki RSUD Sragen tersebut mampu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Terobosan yang dilakukan RSUD, kata dia, merupakan tindak lanjut atas kesinambungan kreativitas yang dikerjakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.
“Apa yang sudah dilakukan para SKPD itu menunjukkan potensi sumber daya manusia [SDM] yang luar biasa dan berjalan pada rel yang benar. Saya minta apa pun posisi Anda bekerja dan berikanlah yang terbaik untuk Sragen,” pesan Agus.

Terpisah, Direktur Utama RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, dr. Joko Sugeng, mengatakan RSUD Sragen mampu menciptakan inovasi pelayanan kesehatan karena termotivasi dengan inovasi yang dilakukan SKPD lain, seperti Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) yang menjadi pelopor pelayanan perizinan dan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang diakui internasional sebagai pelayanan terbaik kedua se-Asia Pasifik.

Joko mengatakan RSUD bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen menciptakan inovasi dengan nama Semedi online. Program tersebut memiliki dua program baru di RSUD Sragen, yakni pelayanan Barata dan Pawarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya