SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Solopos.com) – Desa Pengkol, Nguter, terpilih sebagai salah satu penerima program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) tahun 2011 di Kabupaten Sukoharjo. Program itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih 250 kepala keluarga (KK) di desa setempat.

Kepala Desa (Kades) Pengkol, Sugiyo, menyebutkan prasarana Pamsimas direncanakan dibangun di Dukuh Sawahjero yang merupakan wilayah paling sulit air bersih di antara 13 dukuh di Pengkol. Namun selain di Sawahjero, program Pamsimas juga akan dimanfaatkan warga Dukuh Ngemplak dan Sidorejo. “Sesuai rencana lokasi di RT 02/RW IV. Realisasi pemanfaat sampai sekarang sebanyak 107 KK, tetapi nanti dengan pengembangan diharapkan bisa mencukupi kebutuhan 250-an KK,” ungkapnya didampingi Satlak Pamsimas Desa Pengkol, H Ekowati, ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (29/7/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sugiyo menambahkan, selain memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, pemerintah desa berharap program Pamsimas mampu meningkatkan kesadaran warga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal itu karena selama ini masih ada warga yang abai dan buang air secara sembarangan.

Ekspedisi Mudik 2024

Dikemukakan, untuk mewujudkan tujuan tersebut, program Pamsimas di Pengkol juga akan membuat sarana mandi cuci kakus (MCK) di SD Negeri Pengkol 1 serta sarana kebersihan di SD Negeri Pengkol 2. “Sampai sekarang masih ada yang buang air sembarangan, tapi jumlahnya terus berkurang. Karena itu setelah adanya program Pamsimas PHBS betul-betul menjadi perhatian seluruh warga,” papanya.

Sementara itu H Ekowati menyatakan Dukuh Sawahjero merupakan wilayah yang rawan kekeringan di Desa Pengkol. Menurutnya, sumur warga selain cukup dalam juga sering kering. Persoalan lain, kata dia, meski mengeluarkan air, air dari sumur banyak yang tidak layak dikonsumsi karena zat kapurnya tinggi.

Menyangkut tahapan program Pamsimas, Ekowati menjelaskan saat ini prosesnya adalah pengajuan pencairan dana yang berasal dari APBN dan APBD. Diharapkan kegiatan tersebut terlaksana sesegera mungkin sehingga manfaatnya juga cepat dirasakan masyarakat. “Waktunya sampai akhir tahun yang berjalan. Tapi kalau bisa lebih cepat, tentunya juga akan semakin baik bagi warga,” sambungnya.

Seperti pula disampaikan, pelaksanaan program Pamsimas mendapatkan pembiayaan dari pemerintah pusat senilai Rp 192,5 juta, dari pemerintah daerah Rp 27,5 juta, dan swadaya senilai Rp 55 juta. Dengan demikian total anggaran yang digunakan mencapai senilai Rp 275 juta untuk setiap satu lokasi.

try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya