SOLOPOS.COM - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, berbicara dalam sebuah acara di fasilitas pengayaan nuklir di Natanz , sekitar 350 km selatan Teheran, pada 9 April 2007. (REUTERS)

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, berbicara dalam sebuah acara di fasilitas pengayaan nuklir di Natanz , sekitar 350 km selatan Teheran, pada 9 April 2007. (REUTERS)

WINA – Amerika Serikat (AS) mengultimatum Iran untuk mulai bekerja sama dalam penyelidikan yang dilakukan badan nuklir PBB dan memberi tenggat waktu hingga Maret 2013. Jika ultimatum ini tak dipenuhi, Washington mengancam membawanya ke Dewan Keamanan (DK) PBB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan tersebut disampaikan diplomat AS, Robert Wood, kepada dewan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengisyaratkan ketidaksabaran Washington soal kurangnya kemajuan penyelidikan terhadap kemungkinan dimensi militer dalam program nuklir Teheran.

Program nuklir Iran kali pertama dilaporkan ke IAEA pada 2006, dilanjutkan telah dijatuhkannya serangkaian sanksi. Namun Iran yang bersikukuh program nuklir mereka bertujuan damai, menolak kecurigaan pengembangan bom atom seperti dilontarkan negara-negara Barat.

Namun penolakan dan kurang terbukanya Teheran terhadap penyelidik IAEA memicu banyak kecaman dan sanksi yang dijatuhkan semakin keras. Israel, satu-satunya negara Arab Teluk yang berkekuatan nuklir, bahkan mengancam mengambil tindakan militer jika Iran atas program nuklirnya.

Setahun yang lalu, IAEA menerbitkan laporan intelijen yang menunjukkan program nuklir Iran berpotensi berkembang menjadi program pembuatan senjata nuklir. IAEA telah berusaha untuk mendapatkan akses ke lokasi pengembangan nuklir Iran, namun sejauh ini belum ada hasil nyata.

Serangkaian mediasi yang dilangsungkan juga tak melunakkan sikap Teheran. Kedua belah pihak kembali dijadwalkan pertemuan pada Desember 2012.

Dalam pernyataannya, Wood meminta Direktur IAEA, Jenderal Yukiya Amano, untuk mempertegas hasil laporan penyelidikan nuklir Iran pada Februari 2013. Termasuk agar menyampaikan fakta apakah Teheran telah mengambil “langkah-langkah substantif” untuk menjawab kekhawatiran lembaga pengawas nuklir PBB itu.

“Jika pada Maret Iran belum mulai bekerja sama secara substantif dengan IAEA, AS akan bekerja sama dengan anggota dewan lainnya untuk mengupayakan langkah yang tepat dan mendorong dewan melaporkannya kepada Dewan Keamanan PBB,” kata Wood.

“Iran tidak bisa dibiarkan untuk selamanya mengabaikan kewajibannya. Iran harus bertindak sekarang, secara substansi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya