SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, WONOGIRI – Pemerintah Kabupaten Wonogiri membatalkan program mudik gratis 2020 bagi perantu di wilayah Jabodetabek.

Pembatal mudik gratis ke Wonogiri disebabkan adanya pandemi Covid-19. Pemerintah mengimbau agar perantau tidak mudik ke kampung halaman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembatalan mudik gratis ini sebagai tindak lanjut imbauan pemerintah. Meskipun demikian Pemkab Wonogiri tidak melarang dan tetap menerima warga Wonogiri yang mudik ke kampung halaman.

Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah Wonogiri, Teguh Setiyono, mengatakan beberapa bulan lalu sebelum ada pandemi Covid-19, Pemkab telah berkoodinasi dengan Dinas Perhubungan Wonogiri terkait mudik gratis. Rencananya program mudik gratis 2020 akan disamakan dengan mudik gratis 2019.

Nia Ramadhani Dirampok, Diancam Pakai Parang

Pada 2019 jumlah anggran yang dikeluarkan sebanyak Rp1 miliar. Adapun warga yang mengikuti mudik gratis ke Wonogiri sebanyak 2.100 orang dan tersebar di 11 daerah di wilayah Jabodetabek.

Teguh Setiyono menambahkan, dana yang dianggarkan untuk mudik gratis akan dimasukan pada dana refocusing untuk jaring pengaman sosial sebagai dampak Covid-19.

“Saat ini belum ada komunikasi secara resmi dengan pihak paguyuban maupun pengurus warga perantauan di Jabodetabek. Tetapi di tengah kondisi Covid-19 kami meyakini mereka sudah paham betul dengan situasi saat ini,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/4/2020).

Update Corona Solo 15 April: 5 Kasus Positif, 70 PDP, 392 ODP

Mudik Gratis

Ketua Paguyuban Wonogiri manunggal Sedya (Pawon Mas), perantau Wonogiri di Jabodetabek, Agus Suparyanto, mengatakan pada umumnya masyarakat Wonogiri yang merantau di wilayah Jebodetabek tidak keberatan dengan keputusan Pemkab Wonogiri.

Saat ini masyarakat sudah sadar dengan adanya pandemi Covid-19. Jika tetap melakukan mudik, maka akan beresiko terhadap dirinya dan keluarga yang ada di rumah.

“Saya sudah mengimbau kepada anggota paguyuban agar mengalah dengan keadaan. Daripada sampai di kampung halaman dicurigai sebagai pembawa virus dan akan dikarantina selama 14 hari, lebih baik tidak mudik. Jika harus menjalani karantina, jatah cuti atau libur kerja akan habis, terkecuali pekerja informal,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Tambah Lagi, 1 Pasien Tak Jujur di Grobogan Positif Covid-19

Program mudik gratis ke Wonogiri, menurut Agus Suparyanto, cukup memberikan manfaat dan keringanan terhadap perantau. Pada tahun sebelumnya beberapa warga antusias saat mengikuti mudik gratis.

Tetapi jika kondisinya saat ini tidak memungkinakan, maka kebijakan Pemkab Wonogiri untuk membatalkan mudik gratis dinilai tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya