<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI</strong> — Program kerja tahun ini di lima desa Wonogiri hingga akhir Mei belum dilaksanakan. Hal itu karena desa bersangkutan belum menerima <a title="Pamong 31 Desa Wonogiri Belum Gajian 4 Bulan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180503/495/914116/pamong-31-desa-wonogiri-belum-gajian-4-bulan">dana desa </a> tahap I 2018 yang tak kunjung mereka cairkan.</p><p>Data yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Jumat (25/5/2018), lima desa yang hingga hari itu belum mengajukan pencairan dana dari APBN itu meliputi Selomarto, Giriwoyo; Dlepih, Tirtomoyo; Genukharjo, Wuryantoro; Mlokomanis Wetan, Ngadirojo; dan Tremes, Sidoharjo.</p><p>Semestinya seluruh desa sudah menerima dana desa tahap I maksimal Jumat itu. Hari itu merupakan batas akhir pencairan dana desa tahap I yang ditetapkan Bupati pada 27 Februari lalu. Kebijakan itu diambil untuk memastikan <a title="Kades di Sukoharjo Enggan Minta Pendampingan Dana Desa" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180412/490/910076/kades-di-sukoharjo-enggan-minta-pendampingan-dana-desa">dana desa </a> terealisasi maksimal pada akhir tahun.</p><p>Pada tahap I tiap desa menerima 20 persen dari total alokasi. Dana desa tahap I bagi lima desa yang belum mengajukan pencairan, yakni Selomarto Rp145,80 juta dari total alokasi Rp729,01 juta, Dlepih Rp162,31 juta dari total Rp811,57 juta, dan Genukharjo Rp153,40 juta dari total Rp767,04 juta.</p><p>Dua desa lainnya yakni Mlokomanis Wetan Rp148,05 juta dari total Rp749,28 juta dan Tremes Rp143,12 juta dari Rp715,62 juta.</p><p>Kabid Pemerintahan Desa (Pemdes) Dinas PMD Wonogiri, Bambang Muladi, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat, mengatakan menjelang batas akhir pencairan<a title="18 Desa Sukoharjo Belum Bisa Cairkan Dana Desa hingga Mei" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180516/490/916553/18-desa-sukoharjo-belum-bisa-cairkan-dana-desa-hingga-mei"> dana desa </a> tahap I dia sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada tujuh desa bahwa 25 Mei adalah batas akhir pencairan.</p><p>Namun, hanya dua desa yang merespons lalu mengajukan pencairan. Lima desa lainnya tak memberi informasi apa pun. Bambang menyebut kelima desa tersebut hanya pasif tanpa memberi tahu kendala apa yang dihadapi.</p><p>Atas kondisi itu dia menerjunkan tim ke desa-desa itu untuk mengidentifikasi permasalahan yang mereka hadapi. Langkah itu supaya tim dapat membantu menyelesaikan masalah.</p><p>“Kendala utamanya desa belum menyelesaikan SPj [surat pertanggung jawaban] realisasi dana desa 2017,” kata Bambang.</p><p>Lantaran belum menerima dana desa tahap I hingga akhir Mei ini, secara otomatis desa belum dapat melaksanakan program kerja pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan masyarakat 2018, terutama program triwulan I dan II.</p><p>Kondisi itu berpotensi bisa membuat realisasi dana desa pada tahap II dan III juga molor. Padahal, Bupati memberi batas akhir pencairan dana desa tahap III 31 Oktober.</p><p>“Kami akan meminta petunjuk pimpinan terkait langkah apa yang perlu dilakukan bagi desa yang hingga batas akhir pencairan belum ajukan pencairan,” ulas Bambang.</p><p>Kasi Pembinaan Keuangan Desa Bidang Pemdes, Zygma Idatya Fitha, menambahkan sudah mengajukan pencairan dana desa tahap II ke pemerintah pusat melalui aplikasi yang dibuat Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Informasi yang dia peroleh, dana desa tahap II akan ditransfer ke rekening daerah akhir Mei.</p><p>Selanjutnya dana desa ditransfer ke rekening tiap desa. “Sudah ada 23 desa yang ajukan pencairan tahap II. Desa-desa ini selalu rajin. Tahap I saja mereka terima sejak Maret,” kata Fitha.</p><p><br /><br /></p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
