SOLOPOS.COM - Sejumlah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) menerima replika kartu sejahterah yang diberikan secara simbolik oleh Sekretaris Jenderal Kemensos, Harry Z. Soeratin, di Balai Desa Kepek, Kecamatan Wonosari. Selasa (15/8/2017) (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Program keluarga harapan diharapkan dapat mengurangi kemiskinan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan 10 juta keluarga penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH) pada tahun depan. Harapannya program tersebut dapat semakin mengurangai angka kemiskinan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kemensos, Harry Z. Soeratin, saat penyerahan bantuan PKH di Balai Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, Selasa (15/8/2017). Efektivitas program dalam mengurangi angka kemiskinan dijadikan patokan untuk meningkatkan jumlah target penerima PKH.

Ekspedisi Mudik 2024

“Secara nasional kami targetkan penerima manfaat dari PKH sebanyak 10 juta pada tahun depan, dari sebelumnya enam juta,” kata dia, Selasa kemarin.

Meningkatnya target tersbeut menurut dia bukan karena semakin banyaknya warga miskin, melainkan karena belum banyak warga yang terdaftar. Sehingga perlu ditambah lagi warga yang selama ini belum dapat menerima manfaat dari PKH, untuk kemudian didata menjadi keluarga penerima manfaat.

“Misalnya di Gunungkidul ini kan angka kemiskinannya berkurang 2,6%, tetapi masih banyak warga yang belum terdaftar. Terutama para lansia dan disabilitas yang sebelumnya belum terdaftar kini mulai didata,” kata dia.

Lanjutnya lagi, setelah dilakukan pendataan bagi lansia dan disabilitas yang tidak memiliki kemampuan untuk pergi ke bank mengambil bantuan PKH akan semakin dipermudah. Pasalnya saat ini bank akan langsung mendatangi rumah bagi para lansia dan disabilitas penerima PKH.

Pada Selasa pagi, Harry memberikan langsung bantuan kepada 350 keluarga penerima manfaat (KPM) yang adai di Desa Kepek dan Baleharjo, Kecamatan Wonosari. Melalui Program Keluarga Harapan (PKH) itu diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan sebesar 5% hingga 6% pada 2019 mendatang.

Diketahui jumlah penerima manfaat PKH di Kabupaten Gunungkidul sampai 2017 sebanyak 60.734 KPM. Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan pemberian bantuan terhadap KPM yang telah terdata pun telah dilakukan secara bertahap mulai Juni lalu.

Bupati berharap keluarga penerima manfaat supaya berhati-hati dan memanfaatkan bantuan dengan benar dan bertanggungjawab demi masa depan anak-anak atau generasi penerus. Terlebih dengan perubahan sistem tunai menjadi non tunai secara dapat semakin mengedukasi warga untuk menabung di bank.

“Cara penyaluran bantuan non tunai ini, bukan untuk membuat sulit peserta penerima manfaat, tetapi mengandung tujuan agar keluarga-keluarga penerima manfaat, dapat berlatih mengendalikan diri dalam pemanfaatan dana serta terbiasa menabung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya