SOLOPOS.COM - -Warga Desa Cerme, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo bernama Muryani menunjukkan kartu keluarga sejahtera miliknya yang digunakan untuk transaksi nontunai di elektronik warung gotong royong (e-warong) Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan (PKH) di Dusun V, Desa Krembangan, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo,Jumat (26/8/2016).(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Tambahan jumlah sasaran penerima PKH di Bantul itu sesuai informasi dari pemerintah pusat.

Harianjogja.com, BANTUL – Jumlah sasaran penerima bantuan Program Keluarga Harapan di Kabupaten Bantul, pada triwulan terakhir 2016 bertambah sebanyak 21.000 peserta dari sebelumnya berjumlah 13.000 peserta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ada info bahwa penerima PKH bertambah sekitar 21.000 peserta, namun itu masih sementara, karena validasi data apakah memenuhi komponen atau tidak belum dilakukan,” kata Kasi Perlindungan Jaminan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Bantul, Sri Rahayu seperti dikutip Antara, Selasa (13/9/2016).

Menurut dia, tambahan jumlah sasaran penerima PKH di Bantul itu sesuai informasi dari pemerintah pusat, tambahan penerima bantuan itu karena Kementerian Sosial (Kemensos) akan memperluas cakupan program peningkatan kesejahteraan warga kurang mampu itu.

Ia mengatakan, penerima PKH di Bantul pada awal 2016 di atas sekitar 13.000 peserta, namun demikian setelah dilakukan validasi untuk mengetahui apakah penerima manfaat itu masih memenuhi komponen atau tidak berkurang menjadi 12.956 peserta.

“Kami juga belum tahu apakah semua dapat, karena harus dilakukan validasi dulu. Kami melakukan validasi setiap tiga bulan sekali, jadi meraka yang sudah tidak memenuhi komponen-komponen itu harus keluar,” katanya.

Sasaran PKH ini adalah rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang memiliki ibu hamil, nifas atau anak balita (bawah lima tahu), prasekolah dan atau anak usia sekolah tujuh sampai 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar.

Yayuk sapaan akrabnya mengatakan, karena ada tambahan peserta PKH itu, maka jumlah pendamping program juga bertambah sebanyak 69 orang dari sebelumnya berjumlah 44 orang, dengan demikian pendamping PKH yang dimiliki Dinsos berjumlah 113 tersebar di 17 kecamatan.

“Sebenarnya ada tambahan 72 pendamping, tetapi tiga orang mengundurkan diri. Pada hari ini (Selasa 12/9) mereka kami berikan pembekalan, selanjutnya akan dibimtek (bimbingan teknis) oleh kementerian, setelah itu mereka melakukan validasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya