SOLOPOS.COM - Mensos Khofifah berfoto menghadiri Pelantikan Pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Ngawi Periode 2015-2020 di GOR Bung Hatta, Ngawi, Sabtu (7/11/2015) sore. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Program Keluarga Harapan dipastikan bakal menyasar lebih banyak lagi keluarga di Indonesia pada 2016.

Madiunpos.com, NGAWI – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan Kementerian Sosial (Kemensos) menambah penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dari 2,8 juta keluarga menjadi 6 juta keluarga pada 2016.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pak Sudjono [Pj Bupati Ngawi] sekarang ini penerima PKH adalah 2,8 juta keluarga ditambah APBN P menjadi 3,5 juta keluarga. Insya Allah pada 2016 sudah diketuk DPR, PKH bisa dinikmati dari 3,5 juta keluarga menjadi 6 juta keluarga. Kalau Ngawi mau tambah 10.000 keluarga untuk menerima PKH, sangat cukup. Cuma datanya kami minta tolong [diserahkan],” kata Khofifah menyambut puluhan ribu orang di dalam Pelantikan Pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Ngawi Periode 2015-2020 di GOR Bung Hatta, Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (7/11/2015) sore.

Khofifah menerangkan tambahan penerima PKH tersebut diutamakan menyasar Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) yang berjumlah 163.000 di seluruh Indonesia dan penduduk lansia berusia 70 tahun ke atas yang berada dalam kondisi ekonomi kurang mampu. Dia meminta kepala desa maupun lurah di seluruh belahan Nusantara untuk mendata warga masing-masing.

“Bagaimana mendapat kartu? Saya minta kepala desa yang paling penting mulai mendaftar warga masing-masing. Datanya disampaikan ke bupati lalu gubernur dan Mensos. Keluarga penerima PKH akan mendapat dana empat kali cair dalam setahun. Paling dekat misalnya, dana akan cair Desember 2015, Maret 2016, Juni 2016, dan September 2016,” ujar Khofifah

Khofifah tidak menyebut detail alokasi anggaran PKH yang disiapkan pemerintah melalui APBN 2016. Hanya, dia memastikan nominal bantuan pokok PKH pada 2016 bakal tetap senilai Rp500.000 untuk setiap kepala keluarga (KK). Khofifah menerangkan besaran bantuan untuk ibu hamil dan atau memiliki anak 0 th-6 th ditetapkan nilainya Rp1 juta dengan penyaluran yang tetap dilakukan dalam empat tahap.

“Sekarang ini penerima hampir semuanya adalah kalangan ibu-ibu. Karena yang bisa hamil hanya ibu-ibu. Nggih mboten? Napa wonten teng Ngawi bapak-bapak bisa hamil? Kalau punya anak balita per tahun dapat Rp1 juta. Sedangkan keluarga memiliki anak SD dapat Rp450.000, SMP atau MTs senlai Rp750.000, dan SMA atau SMK atau Aliyah sebesar Rp1 juta. Besaran itu tidak berubah. Tidak ada kaitannya dengan harga BBM naik atau tidak,” jelas Khofifah.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya