SOLOPOS.COM - Anton Nugroho di RSUD Sukoharjo, Senin (18/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

Anton Nugroho di RSUD Sukoharjo, Senin (18/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SUKOHARJO- Tak tahu masih ada program Jamkesda, Anton Nugroho, 33, warga Citran RT 003/011, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, yang menderita penyakit gagal ginjal, kebingungan mengurus pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya sempat tidak diizinkan pulang sebelum menyelesaikan urusan administrasi, karena memang masih ada beberapa proses pengobatan yang belum terbayar dan saya memang tidak punya uang. Saya tidak tahu kalau Jamkesda ternyata masih bisa digunakan,” ujar Anton ketika ditemui wartawan di ruang perawatan Cempaka 10 A RSUD Sukoharjo, Senin (18/6/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan pada Jumat (8/6) dirawat di RSUD setempat karena kondisi kesehatannya menurun. Ketika itu RSUD meminta Anton segera cuci darah. Tapi hal tersebut langsung ditolak karena takut biaya mahal dan memilih keluar sehingga tak ditarik biaya sepeserpun karena
perawatan tidak jadi dilakukan.

Namun selang beberapa hari Anton yang menahan sakit di rumah mengaku mendapat tawaran dari seseorang yang bersedia membantu perawatan di RSUD tanpa ditarik biaya sepeserpun. Karena itu dia menyanbut baik tawaran tersebut dan masuk RSUD status sebagai pasien umum.

“Sekarang ini perawatan saya yang kedua. Saya memang sengaja tidak mengurus syarat administrasi sebagai pasien keluarga miskin (Gakin) karena tidak tahu Jamkesda masih ada,” terang dia.

Pada perawatan kedua, Anton menjalani dua kali cuci darah dan pada Sabtu (16/6) diizinkan pulang. Namun, karena tidak punya uang untuk membayar biaya, akhirnya dia harus menunggu orang yang menjanjikan menanggung biaya pengobatan itu, karena harus membayar biaya di rumah sakit Rp1,8 juta.

Sementara itu Direktur RSUD Sukoharjo, Gunadi menjelaskan, RSUD sudah memberikan kebijakan pembebasan biaya Anton. “Sebenarnya sudah boleh pulang sejak Sabtu (16/6). Bahkan, administrasi bisa diurus belakangan karena sudah digratiskan. Hanya saja, syarat administrasi harus lengkap,” kata dia menegaskan.

Gunadi menambahkan, syarat yang diminta antara lain pengantar dari RT/RW dan desa sebagai warga tidak mampu. Karena itu Anton diberi kesempatan hingga Selasa (19/6) ini.

Selain itu, Anton dijadwalkan masih akan menjalani cuci darah pada Kamis (21/6). Tetapi untuk biaya cuci darah mendatang sudah tidak gratis. “Nanti ada keringanan biaya karena biahya itu bisa dinego,” kata Gunadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya