SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Program information communication technology (ICT) sistem perbankan garapan Telkom diakui masih sepi peminat, kendati program telah berjalan hampir dua tahun.

Hinga saat ini, pihak Telkom mencatat kurang dari 30 bank perkreditan rakyat (BPR) di Jawa Tengah (Jateng) yang ikut dalam program tersebut. Sedangkan di Soloraya, hanya dua BPR yang bergabung dari total 87 BPR. General Manager (GM) Unit Business Service Regional (BSR) II, Mulyanta, menyayangkan masih kecilnya jumlah BPR yang bersedia menggunakan sistem ICT perbankan besutan Telkom itu. Padahal jika ditilik manfaatnya, ICT sangat penting untuk mendukung perkembangan BPR ke depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Lebih cepat, praktis. Tutup buku, tinggal input data sudah jadi. Bisa juga berkembang pada layanan perbankan online, seperti nternet banking. Kami pun heran mengapa selama dua tahun berjalan, masih kurang dari 30 BPR mau gabung,” ungkap Mulyanta, saat ditemui wartawan, di sela-sela acara Seminar Smart BPR, di Diamond Convention Center, Selasa (31/5/2011).

ICT development atau dikenalkan dengan istilah Smart BPR sendiri merupakan program yang ditawarkan kepada kalangan perbankan, khususnya BPR. ICT membantu perbankan mengelola data administrasi maupun transaksi. Dengan penggunaan ICT Telkom, pihak bank tak perlu repot melakukan pembukuan cara manual. Program tersebut juga memungkinkan nasabah BPR melakukan transaksi di mesin ATM atau transaksi antarbank tanpa harus datang ke kantor/cabang bank setempat. Segala kemudahan tersebut bisa diperolah dengan biaya Rp 5 juta per bulan.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya