SOLOPOS.COM - Kepala Desa (Kades) Bulusulur, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Dwi Prasetyo, menunjukkan kaleng yang digunakan untuk Program Ibu Anak Pitu di balai desa setempat, Rabu (9/11/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga desa di Desa Bulusulur, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri memiliki cara unik menyantuni anak yatim piatu. Cara tersebut dilakukan melalui Program Ibu Anak Pitu.

Ibu Anak Pitu merupakan kepanjangan dari infak bersama untuk yatim piatu yang dicanangkan Pemerintah Desa (Pemdes) Bulusur melalui Pemberdayaan Masyarakat Keluarga (PKK) Desa Bulusur. Program ini sudah berjalan sejak 2021.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Desa (Kades) Bulusulur, Dwi Prasetyo, mengatakan setiap keluarga memiliki kaleng yang digunakan mengisi infak. Mereka mengisi kaleng tersebut tidak ditentukan batas minimal alias seikhlasnya.

Setiap bulan, pada pertemuan PKK tingkat RT, kaleng-kaleng itu dibawa dan hasilnya dikumpulkan. Antarwarga tidak ada yang tahu siapa memberikan berapa.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebab, uang dalam kaleng itu langsung digabung bersama dengan uang dari warga lain. Tidak ada pencatatan infak secara individu. Pencatatan infak dilakukan ketika semuanya sudah terkumpul.

Baca Juga: Ditabrak Truk di Jl. Purwantoro-Slogohimo Wonogiri, Warga Purwodadi Meninggal

“Setelah terkumpul, infak itu dibawa ke pertemuan tingkat RW. Lalu dibawa ke pertemuan tingkat desa. Nanti ada pokja [kelompok kerja] yang menyetorkan ke bank mitra. Selanjutnya, bank mitra nanti langsung mendebitkan ke rekening anak yatim piatu setiap tiga bulan sekali,” kata Dwi saat ditemui Solopos.com di Kantor Desa Bulusulur, Rabu (9/11/2022).

Saat ini ada 73 anak yatim piatu yang menerima Program Ibu Anak Pitu. Mereka berusia 0 bulan-18 tahun atau belum tamat SMA sederajat. Masing-masing dari mereka menerima Rp200.000 per tiga bulan.

Selain menyantuni anak yatim piatu, program ini melatih warga Desa Bulusulur untuk berbagi dan menajamkan kepekaan sosial di lingkungan sekitar. Program itu diupayakan terus berkelanjutan.

“Saya sendiri mencoba melatih itu. Saya punya kaleng sendiri, kalau ada uang berapa di saku, saya masukkan ke kaleng. Nanti saya setorkan di kumpulan RT,” ujar dia.

Baca Juga: TMMD di Desa Basuhan Wonogiri Resmi Ditutup, Warga Langsung Rasakan Manfaatnya

Dia menambahkan, semula anak yatim piatu di Desa Bulusulur menerima santunan senilai Rp150.000 per tiga bulan. Kini, jumlah itu sudah naik menjadi Rp200.000 per tiga bulan karena Desa Bulusulur menerima program corporate social responsibility (CSR) dari PT Arena Agro Andalan senilai Rp5 juta/bulan.

“Sejauh ini total dana yang sudah disalurkan kepada anak yatim piatu di Desa Bulusulur sekitar Rp36 juta,” ucap Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya