SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyatakan program hibah permodalan bagi Wirausaha Muda Pemula (WMP) yang diluncurkan sejak tiga tahun lalu belum terserap secara maksimal. Dari 20.000 wirausaha muda yang ditarget, baru sekitar 3.800 orang yang menikmati dana hibah Rp15 juta per orang itu.

Hal itu disampaikan Asisten Deputi Kewirausahaan Kemenpora, Imam Gunawan, saat menjadi pembicara dalam seminar kewirausahaan di kampus Fakultas Ekonomia dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Kamis (15/11/2018).

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Imam mengaku belum terserapnya dana hibah yang disediakan Kemenpora itu karena banyak peminat yang tidak memenuhi kualifikasi, salah satunya konsep usaha yang tidak jelas.

“Syaratnya minimal sudah menjalankan usaha selama tiga bulan, di bidang apa pun. Tapi, banyak yang tidak memenuhi persyaratan. Selain karena belum memiliki usaha, konsepnya juga tidak jelas,” ujar Imam.

Imam mengungkapkan, melihat capaian tersebut, pihaknya akan mengoptimalkan program tersebut lewat sinergi dengan unit terkait di Kemenpora. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong kerja sama dengan perguruan tinggi dalam mengimplementasikan program tersebut.

Asisten Deputi Kewirausahaan Kemenpora, Imam Gunawan (paling kiri), mengisi seminar kewirausahaan di kampus FEB Undip, Semarang, Kamis (15/11/2018). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

 “Salah satunya, ya melalui seminar kewirausahaan ini, sehingga diharapkan melalui stimulus permodalan hibah 100% dapat menjadi instrument menggerakan semangat berwirausaha di kalangan pemuda,” jelas Imam.

Selain melalui seminar, pihaknya juga bekerja sama dengan kampus perguruan tinggi dalam mendapatkan penerima dana hibah WMP. Pihak kampus, seperti Undip, melalui lembaga pengembangan wirausaha memberikan rekomendasi ke Kemenpora calon yang layak mendapatkan dana hibah itu.

Ketua Klinik Kewirausahaan Inkubator Bisnis (KKIB) Undip, Idris, menjelaskan sebagai pihak yang konsen mengurusi bibit-bibit wirausaha muda ini, lembaganya juga memberikan fondasi dalam pengembangan wirausaha yang dilakukan. Fondasi itu antara lain melalui riset.

”Sebab tak jarang ide wirausaha ini dihasilkan dari riset, skripsi maupun penelitian yang sebelumnya hanya sebatas dokumen,” paparnya.

Sementara itu Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Ali Huda, memaparkan persoalan wirausaha muda biasanya terkendala kesiapan dalam perubahan masyarakat yang begitu cepat. Oleh sebab itu, calon wirausaha muda perlu untuk belajar dan meng-update perkembangan terbaru.

“Jangan sampai kita mengembangkan sesuatu berdasarkan hari ini, ternyata besoknya sudah tidak diminati pasar,” terang Ali.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya