SOLOPOS.COM - -Sebuah fasilitas elektronik warung gotong royong (e-warong) Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan (PKH) diluncurkan Kementerian Sosial RI di Dusun V, Desa Krembangan, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, Jumat (26/8/2016).(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Program e-warong disambut warga positif.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sistem transaksi nontunai yang diterapkan elektronik warung gotong royong (e-warong) masih terasa asing warga penerima program keluarga harapan (PKH). Meski begitu, kehadiran e-warong tetap disambut antusias.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Muryani tampak grogi saat mengeluarkan kartu keluarga sejahtera untuk membeli beras di e-warong Kelompok Usaha Bersama (KUBE) PKH di Dusun V, Desa Krembangan, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, Jumat (26/8/2016). Maklum saja, ada Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa di sebelahnya. Mereka sedang dalam kegiatan uji coba belanja dengan sistem transaksi nontunai.

Perasaan canggung juga terlihat di wajah pemilik e-warong, Parjinem. Dia hanya sempat latihan dua kali sebelumnya. Namun, arahan dari pembawa acara cukup membantunya mengingat setiap tahapan transaksi. Setelah menerima kartu dari Muryani, Parjinem memeriksa saldo awal dengan mesin transaksi yang disediakan bank rekanan. Jumlahnya masih Rp100.000. Parjinem lalu memilih menu beras premium seberat lima kilogram (kg) dengan harga Rp49.000.

Transaksi pembayaran pun dimulai dengan memasukkan nomor pin oleh Muryani. Selanjutnya, Parjinem menekan pilihan harga beras, meminta Muryani kembali memasukkan pin untuk mengecek kembali saldo sekaligus memastikan transaksi berhasil. Transaksi pun sukses dengan ditandai tercetaknya struk atau lembar bukti pembayaran.

“Baru pertama pakai kartu begini. Pakai ATM saja belum pernah. Tapi ini enggak susah, kemarin sempat diajari dulu,” kata Muryani, warga Desa Cerme, Panjatan berusia 46 tahun itu.

Berikutnya giliran Maesaroh, warga Dusun I, Krembangan. Dia berencana membeli elpiji tiga kg seharga Rp16.000 per tabung. Dia pun terlihat bingung saat melaksanakan transaksi pembayaran. Sama seperti Muryani, ibu tiga anak itu juga masih asing dengan transaksi nontunai atau layanan perbankan lainnya. Namun, dia terlihat sumigrah saat transaksi dinyatakan berhasil. Sembari menenteng tabung elpiji, dia pun keluar dari kerumunan.

Maesaroh mengaku masih harus beradaptasi dengan sistem baru. Meski begitu, dia sepakat jika e-warong mempermudah penyaluran bantuan PKH. Dia tidak perlu lagi ke kantor pos untuk melakukan pencairan dana. Jarak e-warong dari rumahnya juga relatif dekat, hanya lima menit jika naik sepeda motor. “Enak begini, tinggal kasih kartu. Uangnya bisa tetep ditabung juga. Kalau diambil langsung kayak biasanya, kadang malah jadi dipakai macam-macam,” ujarnya.

Usai kegiatan peluncuran dan uji coba e-warong, Parjinem masih mendapatkan beberapa pengarahan dari perwakilan bank rekanan maupun pendamping PKH. Dia juga diberitahu kapan harus melapor dan berkoordinasi dengan pihak terkait saat persediaan barang dagangan menipis atau habis. Sementara ini, hanya empat komoditas utama yang dijual lebih murah dibanding harga pasaran di e-warong, yaitu minyak goreng, gula pasir, beras, dan tepung terigu. Namun, ada pula beberapa produk lain yang merupakan hasil usaha KUBE setempat.

Sesuai aturan main e-warong, pengelola e-warong harus berasal dari penerima PKH. Begitu pula dengan Parjinem yang telah mengikuti PKH sejak 2008 lalu. Bantuan PKH diterima sebanyak empat kali dalam setahun. Ketika e-warong dicetuskan, sebuah ruang berukuran tiga kali tiga meter di bagian depan rumahnya kemudian digunakan untuk memfasilitasi layanan tersebut. “Cuma bagian depan yang buat e-warong. Saya dan keluarga tetap tidur di belakang,” tutur perempuan kelahiran 1969 itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya