SOLOPOS.COM - Ilustrasi, rekam data E-KTP (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi, rekam data E-KTP (JIBI/SOLOPOS/dok)

SUKOHARJO-Pemerintah Kecamatan Bulu memprediksi adanya lonjakan partisipasi perekaman data KTP elektronik (e-KTP) selama Juli dan Agustus. Sebagian besar warga Bulu selama ini dikenal sebagai perantau dan sesuai kebiasaan memilih pulang kampung memasuki Bulan Puasa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Bulu, Sunarjo Hadi Purnomo, mengungkapkan jumlah wajib e-KTP di kecamatannya mencapai 40.000-an ribu jiwa. Namun dari jumlah itu, kata dia, warga yang telah ikut rekam data sejauh ini baru sekitar 46%. Sementara, sebagian besar penduduk lain menunggu kepulangan dari perantauan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Karena banyaknya warga perantauan, partisipasi rekam data e-KTP di Bulu baru 46 persen. Secara keseluruhan belum separuh, tapi sudah berada di atas angka rata-rata Kabupaten Sukoharjo yang saat ini sekitar 44 persen,” ungkapnya kepada Solopos.com di Kantor Kecamatan Bulu, Jumat (29/6/2012).

Sunarjo mengatakan masih ada sisa waktu tiga bulan lebih sampai pertengahan Oktober 2012 untuk menyelesaikan rekam data e-KTP di Bulu. Menurut dia, dalam periode itu tingkat partisipasi warga diperkirakan melonjak pada Juli dan Agustus. Hal itu, paparnya, karena momen Puasa serta Lebaran.

Terkait teknis rekam data e-KTP, dia menyebutkan terdapat dua alat perekam dan empat operator. Petugas tidak membatasi kesempatan penduduk dari 12 desa berdasarkan jadwal atau hari tertentu untuk memudahkan warga. Penetapan jadwal pernah dilakukan namun justru dinilai kurang efektif.

“Sehingga, setiap saat warga dari desa mana pun di Bulu bisa datang dan mengikuti rekam data di kecamatan,” ujarnya. Sunarjo menjelaskan dari 12 desa di Kecamatan Bulu, tingkat partisipasi Desa Ngasinan menjadi yang tertinggi dengan proses pelaksanaan telah mencapai 80% dari warga sasaran.

Kaur Pemerintahan Desa Tiyaran, Sunarno, menyebutkan proses rekam data e-KTP di desanya sudah mencapai 60% dari total warga wajib e-KTP sekitar 3.000 jiwa. Seperti desa-desa lain di Bulu, ujar dia, banyak warga usia produktif justru belum berkesempatan ikut rekam data karena ada di perantauan.

“Yang belum ikut (e-KTP), terutama yang merantau. Kami tunggu nanti Juli-Agustus. Jadi barangkali ramainya justru Puasa dan Lebaran bersamaan saat kepulangan merekauntuk berhari raya di kampung halaman,” jelasnya secara terpisah, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya