Solopos.com, SOLO–Profil Zahra Muzdalifah, pemain timnas sepak bola wanita Indonesia yang direkrut klub Jepang.
Striker timnas sepak bola wanita, Zahra Muzdalifah, membuat bangga Indonesia. Belum lama ini, dia menandatangani kontrak dengan klub sepak bola wanita ternama di Jepang, Cerezo Osaka Yanmar Ladies.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Dikutip dari Antara, Jumat (7/7/2023), kontrak itu dia dapatkan setelah melakoni trial di klub tersebut selama tiga bulan. Cerezo Osaka adalah klub sepak bola Jepang yang bermain di J.League, kompetisi kasta tertinggi di negara tersebut, sejak 1994.
Cerezo Osaka membentuk tim wanita pada 2010. Pada musim 2023/2024, mereka akan berkompetisi di WE League, liga sepak bola wanita profesional Jepang.
Demi memperkuat tim mereka untuk berkompetisi di WE League, Cerezo Osaka Yanmar Ladies merekrut sang kapten timnas sepak bola wanita Indonesia Zahra Muzdalifah. Sebelumnya, dia memperkuat tim sepak bola Inggris South Shields FC.
“Tentu ini adalah pengalaman baru untuk saya untuk dapat berlatih dan bermain bersama klub sepak bola ternama di Jepang, Cerezo Osaka Yanmar Ladies,” kata Zahra.
Baginya, kesempatan bermain di luar negeri sudah seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
“Ini seperti mimpi, mewakili Asiana Soccer School, saya akan membawa nama Indonesia ke kancah industri klub sepak bola Jepang,” lanjut pemain berusia 22 tahun itu.
“Dengan kesempatan ini kiranya perjalanan hidup saya akan menjadi lebih bermakna dan tentunya saya berharap pengalaman ini juga akan membentuk karakter dan berguna bagi karier saya ke depannya,” imbuh Zahra.
Profil Zahra Muzdalifah, kesuksesannya menembus Liga Jepang tidak lepas dari kerja sama antara Asiana Soccer School dengan Cerezo Osaka.
Presiden Cerezo Osaka Hiroaki Morishima mengatakan Zahra direkrut karena memiliki skill bagus dan sikapnya di dalam serta luar lapangan. Hiroaki bahkan memuji cara Zahra saat berinteraksi dengan para suporter klub Jepang tersebut.
“Kita sudah lihat attitude dan sikap Zahra terhadap tim. Fisiknya juga kuat dibanding yang lain. Sebagai striker juga ada naluri cetak gol. Keberadaan Zahra mampu mencairkan suasana di tim di mana kebanyakan pemain lain masih kaku karena datang akademi,” kata Hiroaki Morishima.
Perempuan yang lahir pada 4 April 2001 itu, dipercaya menjadi kapten timnas wanit pada ajang Asian Games 2018. Saat membela Persija, Zahra Muzdalufah juga ditunjuk sebagai kapten.
Profil Zahra Muzdalifah, ayahnya adalah salah satu yang berpengaruh dalam karier Zahra Muzdalifah sebagai pesepakbola wanita. Sejak usia tujuh tahun dia sudah menyukai sepak bola.
Zahra mengasah kemampuan bermain bola di SSB Madani Meruya, SSB Patriot Merah Putih, dan ASIOP Apacinti.
Tak hanya jago di lapangan Zahra juga jago dalam bidang akademik. Dia mampu menyelesaikan jenjang pendidikan SD hingga SMA melalui kelas akselerasi.
Lulusan SMP Islamic School (IISS ) itu juga menyelesaikan kuliahnya di Binus University di mana ia mengambil jurusan Mass Communication.
Profil Zahra Muzdalifah, di dunia sepak bola dia memiliki banyak prestasi. Pada 2015 ia berhasil menjuarai Liga Kompas Gramedia U-14. Dia menjadi satu satunya wanita dalam ajang yang dihelat pada 2015-2016 tersebut.
Zahra juga menjadi top skor dalam kategori putri dengan tiga gol yang diciptakan selama berlaga pada dalam Liga Futsal Nusantara 2016 Regional DKI Jakarta.
Saat Asian Games 2018, Zahra mencetak dua gol ke gawang Maladewa dan membawa Indonesia membawa Indonesia menang 6-0 pada saat itu.
Zahra lalu bergabung dengan Drupadi AIA Indonesia dan berlaga dalam AIA Championship 2019 di Bangkok dan klubnya sukses melaju ke final. Demikian profil Zahra Muzdalifah, pesepakbola wanita penuh prestasi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
