SOLOPOS.COM - Endah Maryan,54, saat menata barang dagangannya di pintu masuk Pasar Gede Solo, Sabtu (27/4/2024). (Solopos.com/Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO – Oleh-oleh khas Solo kian diminati seiring banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengawan ini. Salah satu pusat oleh-oleh yang banyak diserbu yakni Pasar Gede Solo.

Ragam makanan tradisional dan berbagai jenis oleh-oleh khas dijajakan di pasar bersejarah ini. Ada es dawet telasih, gempol pleret, ayam goreng besek, beragam camilan, dan beberapa racikan minuman.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Racikan teh yang juga dikenal teh oplos Solo menjadi salah satu favorit warga.

Hal itu diakui penjual oleh-oleh khas Solo, Endah Maryan, 54. Populernya teh oplos dan beragam camilan Solo bahkan membuatnya banting setir dari jualan buah-buahan pindah ke oleh-oleh.

Perempuan asal Klaten ini mulai berjualan buah di Pasar Gede sejak 1991. Setiap hari, ia jualan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Namun, melihat jualan oleh-oleh lebih prospektif, ia banting setir sejak tahun 2000.

“Buah juga risikonya besar misal enggak lagu. Sementara oleh-oleh lebih aman. Jadinya saya ganti dagangan,” ceritanya, Sabtu (27/4/2024).

Ia menjajakan dagangannya tepat di depan pintu masuk Pasar Gede Solo. Ada beragam camilan keripik, juga racikan minuman seperti wedang uwuh dan teh oplos. Lapaknya tak terlalu besar.

Namun, jualannya laris manis karena berada di titik strategis. Dagangan yang banyak diminati yakni teh oplos.

Sejak setahun terakhir racikan teh tersebut sering dicari wisatawan dalam maupun luar kota. Endah menyediakan beberapa jenis teh oplos, di antaranya sepet wangi dan sepet kental.

Racikan tersebut terdiri atas enam merek teh yang ketika dicampur memberikan rasa akhir berupa sepet, wangi, dan kental.

Racikan teh sepet wangi misalnya, terdiri atas Teh Cap Sintren, Pastikan Harum, Teh Raket Enak, dicampur dengan Teh Wangi Rakit, Teh Pecut, dan Teh Istimewa Wayang Kulit.

“Ada juga yang racikannya ditambah 99. Kalau ditambah itu nanti akan warnanya merah pekat. Kalau tidak pakai itu, warnanya cenderung gelap,” kata dia.

Satu paket teh racikan khas Solo itu dijual mulai Rp20.000. Sementara, oleh-oleh lainnya seperti keripik tempe, usus, dan serundeng dijual mulai Rp10.000.

Dalam sehari, Endah, bisa menjual 40 hingga 50 paket teh oplos. Sementara, saat akhir pekan atau libur Lebaran, ia bisa menjual hingga ratusan paket teh oplos.

Angka tersebut belum ditambah oleh-oleh seperti keripik usus yang juga laris manis dicari pembeli.

Omzet hariannya mencapai Rp700.000, sementara saat akhir pekan atau momen liburan bisa naik hingga Rp1,5 juta atau Rp2 juta per hari.

Demi mendongkrak omzet, sejak tiga tahun terakhir ia mulai memanfaatkan pembayaran digital dengan quick response code Indonesian standard (QRIS) yang bisa diakses melalui aplikasi BRImo.

Penggunaan QRIS ini cukup membantu menggaet pembeli. Apalagi pembeli yang berasal dari luar kota rata-rata lebih senang melakukan pembayaran secara cashless.

Beberapa kali pembeli menambah jumlah belanjaannya karena tau dia melayani transaksi dengan QRIS. Ada juga pengunjung yang awalnya hanya lihat-lihat, langsung membeli saat tahu dia pakai QRIS.

“Dulu [pakai QRIS] ya karena program Mas Gibran [Wali Kota Solo]. Tapi setelah dicoba ternyata ngefek juga, pembeli jadi banyak yang minat. Makanya saya teruskan,” kata dia.

Menurut Endah, transaksi digital tak hanya menguntungkan pembeli. Namun, juga dirinya sebagai penjual. Kadang saat ramai pengunjung dia kesusahan mencari uang pecahan kecil untuk pengembalian.

Setelah adanya QRIS, ia tak lagi bingung cari uang kembali sehingga transaksi lebih cepat.

Namun, ia mengakui uang penjualan tak bisa langsung digunakan layaknya transaksi tunai.

Selain itu, penjual juga harus hati-hati dan memastikan uang transaksi dengan QRIS sudah benar-benar masuk ke nomor rekening mereka untuk mengantisipasi penipuan.

“Ya kalau bagi pedagang uangnya baru bisa diambil besoknya, enggak langsung dapat uang tunai. Tapi enggak apa-apa kalau saya. Yang penting diteliti betul kalau uangnya [uang transaksi dengan QRIS] sudah masuk [masuk ke rekening penjual],” kata dia.

Salah satu pengunjung asal Blora, Solecha, 34, kerap membeli oleh-oleh di Pasar Gede saat ada kegiatan di Solo. Senada dengan Endah, ia mengakui kemudahan transaksi digital dengan QRIS.

Sebagai wisatawan, ia sering kehabisan stok uang tunai saat kalap belanja di Pasat Gede. Pada kondisi tersebut, pembayan digital sangat membantu.

“Padahal sudah disiapkan uang tunai banyak. Tapi kadang ada saja orang rumah yang memesan titipan tambahan. Jadinya uangnya tiba-tiba habis. Nah untuk beberapa pedagang melayani pembayaran digital. Kalau enggak agak males harus keluar pasar cari ATM, padahal kadang buru-buru,” kata dia, Sabtu.

Solecha biasanya belanja keripik usus dan keripik kulit. Ia juga senang membeli serundeng dan abon sapi di Pasar Gede. Menurutnya rasa makanan tersebut beda ketika beli di tempat lain.

Merchant BRI

Branch Manager BRI Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, Senin (18/3/2024), mengatakan ada beberapa strategi pengembangan yang mereka lakukan untuk mendorong digitalisasi di Solo.

Dorongan ini salah satunya dilakukan di pasar tradisional. Mulai dari optimalisasi penggunaan quick response code Indonesian standard (QRIS) maupun electronic data capture (EDC).

“Kerapatannya [penggunaan QRIS maupun EDC BRI] harus kami kawal betul,” kata Agung, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin.

Pihak BRI Kanca Sosri juga melakukan kolaborasi dengan sejumlah merchant untuk memaksimalkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.



Perbaikan juga terus dilakukan, misalnya mengenai program apa yang perlu dievaluasi hingga kendala atau trouble yang harus segera dibenahi.

Kelebihan lain yang dimiliki BRI yakni adanya teknologi terdepan dengan EDC system android dan satelit sendiri. EDC android menghasilkan interface tampilan yang lebih menarik, modern, dan user friendly.

Meskipun tetap ada beberapa kendala yang berkaitan dengan jaringan Internet di wilayah masing-masing. Sementara itu, pertumbuhan EDC BRI maupun QRIS di Solo cukup bagus. Jumlahnya saat ini mencapai 500-an merchant.

Salah satu nasabah militan mereka yakni klinik skin care yang cukup terkenal di Solo. Transaksi penjualan klinik kecantikan tersebut menggunakan layanan EDC BRI baik untuk wilayah Solo maupun 30-an cabang mereka di luar Soloraya.

“So far, sejauh ini EDC BRI banyak bersaing, kami juga pakai Android dengan tampilan layar yang gede dan touch ,” kata Agung.

Sementara itu, Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono, Rabu (20/3/2024), melalui wawancara tertulis dengan wartawan menjelaskan pihaknya memang terus melakukan peningkatan layanan digital, termasuk melalui BRImo.

Menurutnya, jumlah penggunaan BRImo terus tumbuh. Di lingkup BRI RO Yogyakarta, jumlah user BRImo pada 2023 mencapai 2,006 juta. Sementara, sejak Februari 2024, jumlah user BRImo mencapai 2,261 atau mengalami peningkatan sebesar 12,7%.

John menambahkan, dalam memberikan pelayanan terbaik, PT BRI terus fokus pada customer experience. Salah satunya dalam memenuhi kebutuhan global nasabah, dengan bentuk layanannya layanan pembayaran di luar negeri atau QRIS cross-border.

Pada tahap awal, layanan QRIS cross-border dari Super App BRImo dapat digunakan untuk bertransaksi di negara Singapura.



Nasabah cukup menggunakan BRImo dengan fitur QRIS untuk melakukan pembayaran di merchant yang tersedia yakni Singapore Quick Response Code atau SGQR.

Di sisi lain, jumlah merchant yang menggunakan EDC BRI maupun QRIS di wilayahnya juga terus meningkat setiap tahun. Pada 2022 silam sebanyak 9.282 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 209.285 merchant telah menggunakan alat transaksi QRIS BRI.

Selanjutnya, pada 2023 sebanyak 10.296 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 245.053 merchant telah menggunakan alat QRIS.
Volume transaki EDC pada 2022 mencapai Rp2,9 triliun dan mengalami peningkatan menjadi Rp3,7 triliun pada 2023.

Sementara itu, transaksi QRIS pada 2022 sebesar Rp 315 juta dan ditutup dengan peningkatan hingga Rp1,7 triliun pada 2023.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya