Solopos.com, SOLO — Penyiar RRI Solo, Taufik M Widodo, 57, didapuk menjadi master of ceremony atau MC rangkaian acara ngunduh mantu nikahan Kaesang-Erina di Solo, akhir pekan ini. Ini bukan kali pertama Taufik menjadi MC di acara keluarga Presiden Jokowi.
Taufik sudah menjadi langganan setiap mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu punya gawe. Penyiar senior yang mengudara setiap malam hingga dini hari di RRI Solo itu bertugas sebagai pembawa acara pernikahan tiga anak Presiden Jokowi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Termasuk pada pernikahan anak ketiga sekaligus anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Taufik mengaku langsung menyatakan siap begitu diminta menjadi pembawa acara untuk sejumlah rangkaian acara pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono di Kota Solo akhir pekan ini.
Meskipun memiliki pengalaman yang kaya, Taufik tetap mempersiapkan diri supaya bisa sempurna dalam membawakan setiap momen nikahan Kaesang-Erina.
“Cuma kadang-kadang harus menyiapkan. Kami bakal nembang menyiapkan cakepan, syairnya yang ada hubungan dengan pengantin, menyesuaikan tembangnya,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com di Kantor RRI Solo, Kamis (8/12/2022) malam.
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin akan Berikan Ular-ular di Pernikahan Kaesang-Erina
Taufik bakal bertugas pada resepsi ngunduh mantu bersama Umiyatsih dan Sari Nugroho Jati di Pura Mangkunegaran Solo, Minggu (11/12/2022). Ketiganya bertugas pada sesi pagi sampai sesi malam yang berakhir pukul 21.30 WIB.
Siapkan 2 Tembang Macapat
Bapak lima anak itu telah menyiapkan dua tembang macapat, yakni Asmaradana dan Dhandhanggula untuk resepsi ngunduh mantu nikahan Kaesang-Erina yang akan menjadi hajatan terakhir Presiden Jokowi.
“Untuk mengiringi itu harus menembang. Biasanya juga dilakukan pada acara siraman, sungkeman. Mbak Sari dan Umi juga menyiapkan tembang masing-masing,” paparnya.
Baca Juga: Selesai Siraman, Malam Ini Keluarga Presiden ke Rumah Erina untuk Midodareni
Taufik, Sari, dan Umi memang merupakan pembawa acara yang kerap bekerja untuk pesta pernikahan. Mereka bekerja untuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui Chilli Pari Catering Services.
Tantangan bagi pembawa acara, menurut Taufik, adalah susunan acara yang bisa berubah secara mendadak. Pembawa acara harus siap dan cakap menyesuaikan situasi dan kondisi kapan pun ada perubahan.
“Misalkan tumplak punjen sebagai tanda mantu terakhir itu sampai sekarang belum tahu. Mendadak siap saja ada acara sifatnya dhawuh mendadak ya siap. Kami profesional saja. Kami bertiga sudah biasa dengan pekerjaan ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Jagong Nikahan Kaesang, Prabowo Subianto Menginap 2 Hari di Hotel Alila Solo
38 Tahun Jadi Penyiar RRI
Taufik merupakan penyiar yang sudah mengabdi selama 38 tahun di RRI. Bakat Taufik sudah diasah menjadi agitator sejak duduk di bangku SMA. Agitator bertugas menawarkan film bioskop dengan pengeras suara di mobil serta promo di toko.
Taufik kemudian mengambil Program Studi Sastra Jawa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 1984. Sebelum lulus, warga Joyodiningratan, Solo, itu sudah menjadi penyiar RRI dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Langsung menjadi pegawai negeri. Di sini [RRI] kebetulan butuh penyiar. Dulu penyiar RRI harus jadi pegawai negeri dulu. Zaman Orde Baru diawasi betul,” paparnya.
Baca Juga: Nikahan Kaesang, 1.000 Orang Relawan Jokowi Ditampung di Hall Tirtonadi Solo
Dengan usia yang sudah 57 tahun, Taufik segera memasuki masa pensiun. Selam ini ia menjadi penyiar malam RRI dan bertugas mulai pukul 20.00 WIB. Kadang ia bekerja sampai pagi untuk program wayangan.
Program RRI saat malam kebanyakan memang berisi acara budaya. Taufik menemani pendengar dengan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
