SOLOPOS.COM - Sunny Tanuwidjaja (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Setelah Tsamara Amany Alatas, politikus Sunny Tanuwidjaja menyusul keluar dari partai yang dipimpin penyanyi Giring Ganesha itu.

Berbeda dengan Tsamara yang belum menentukan arah politik, Sunny terang-terangan keluar dari PSI karena ingin mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berikut profil Sunny Tanuwidjaja yang dihimpun Solopos.com, Kamis (30/6/2022) dari berbagai sumber.

Sunny Tanuwidjaja adalah staf ahli Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelum kalah dari Anies Baswedan pada Pilgub DKI 2017.

Sunny bergabung dengan PSI pada 2018 dan menjabat menjadi Sekretaris Dewan Pembina PSI hingga tahun 2022.

Baca Juga: Sunny Tanuwidjaja Akui Sadapan KPK Tentang Percakapannya dengan Sanusi

Sunny dikenal sangat dekat dengan Ahok sehingga diangkat menjadi stafnya. Pertemanan Ahok dan Sunny dimulai ketika mereka bertemu dalam sebuah acara perkumpulan orang Indonesia di Amerika Serikat pada 2010 silam.

Hubungan itu kian dekat hingga Ahok terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada 2012.

Ketika Ahok akhirnya menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang terpilih sebagai Presiden RI, Sunny lantas menjadi staf ahlinya.

Baca Juga: Sunny Tanuwidjaja Diduga Tahu Soal Bagi-Bagi Duit Pembahasan Raperda

Karier Sunny Tanuwidjaja hampir terhenti setelah namanya mencuat dalam kasus dugaan suap reklamasi Teluk Jakarta menggemparkan publik pada 2016.

Ahok dan Sunny sempat diperiksa KPK dan dibawa ke persidangan. Namun hingga persidangan berakhir keduanya tetap sebagai saksi dan bukan tersangka.

Kasus reklamasi Teluk Jakarta itu membuat hubungan Ahok dan Sunny pecah. Ahok geram dengan rekaman pembicaraan antara Sunny dengan tersangka korupsi Mohamad Sanusi yang diperdengarkan KPK di persidangan.

Baca Juga: Sunny Tanuwidjaja: Cuma Agung Podomoro Land yang Terlibat Suap, yang Lain

Dalam persidangan terungkap, ternyata Sunny menelepon Sanusi dari ruang kerja Ahok. Sejak itu Ahok tak pernah lagi terlihat bersama Sunny.

Meski dekat dengan dunia politik, Sunny sejatinya seorang akademisi. Ia adalah peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta.

Sunny memperoleh gelar master dan doktor politik dari Northern Illinois University, Amerika Serikat, kampus yang juga menjadi tempat belajar Anies Baswedan.

Sesama alumnus Northern Illinois inilah yang diduga mendekatkan Sunny dengan Anies Baswedan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya