SOLOPOS.COM - GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegoro. (Instagram/@gph_paundrakarnajs)

Solopos.com, SOLO — Gusti Pangeran Hariyo (GPH) Paundrakarna Jiwo Suryonegoro yang akrab disapa Paundra yang kini menjadi Pangeran Sepuh di Pura Mangkunegaran Solo merupakan putra sulung Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagoro IX dengan Sukmawati Soekarnoputri.

Dalam pewayangan Paundra adalah nama senjata gada/godho sakti milik tokoh Pandawa yang gagah perkasa, Bima atau Wrekodara. Arti lain dari Paundra dalam Kitab Suci India Bhagawattgita adalah terompet sangkakala yang ditiupkan sebagai penanda akhir zaman.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pria kelahiran Jakarta, 19 April 1975 itu selama ini aktif di dunia hiburan Indonesia. Paras tampannya telah wara-wiri di layar kaca sebagai bintang iklan, pemain sinetron, maupun bintang film layar lebar.

Dia juga menjajal peruntungan di dunia tarik suara sebagai penyanyi. Belum lama ini dia tampak memiliki kerja sama dengan Melly Goeslaw, seorang penyanyi, produser, dan pencipta lagu ternama.

Baca juga: Dijadikan Pangeran Sepuh Mangkunegaran, Ini Reaksi Paundra

Dalam profil kehidupannya, Paundrakarna juga memiliki catatan sebagai anggota DPRD Solo periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP (FPDIP). Informasi yang dihimpun Solopos.com, ketika itu Paundra menjadi anggota Komisi III DPRD Solo.

Akan tetapi, Paundra tidak menyelesaikan tugasnya sebagai wakil rakyat. Pada September 2011 dia mengajukan surat pengunduran diri ke DPC PDIP Solo.

Kariernya di dunia hiburan didukung dengan latar belakangnya bidang pendidikan. Dia sempat menempuh pendidikan di jurusan broadcasting Akademi Komunikasi Indonesia di Yogyakarta pada 2000.

Baca juga: Paundra Kerja Bareng Melly Goeslaw, Kembali ke Dunia Hiburan?

Kecintaan Paundrakarna di dunia seni bukan hanya pada seni peran dan tarik suara. Melainkan juga termasuk tari dan batik. Dia terlibat dalam sejumlah proyek rekonstruksi tarian kuno Pura Mangkunegaran.

Sementara dalam seni batik, Pangeran Sepuh Pura Mangkunegaran ini pun sering menunjukkan sejumlah karya orisinalnya. Bahkan dia menjadi ikon perusahaan batik besar asal Solo, Batik Keris.

Baca juga: Bhre Naik Takhta, Menur ke Paundra: Biar Waktu yang Menjawab

Pangeran Sepuh

Paundrakarna memang putra sulung mendiang KGPAA Mangkunagoro IX. Namun, dia tidak terpilih meneruskan takhta Pura Mangkunegaran. Sebab, ibunya bukanlah permaisuri. Seperti diketahui, pernikahan KGPAA Mangkunagoro IX dengan Sukmawati Soekarnoputri kandas sebelum dia naik takhta. Alhasil, Sukmawati pun tidak mendapatkan gelar sebagai permaisuri.

Setelah berpisah, KGPAA Mangkunagoro IX menikah lagi dengan Prisca Marina Haryogi Supardi yang mendapat gelar sebagai permaisuri. Dari pernikahan ini dia dikaruniai tiga anak, dua perempuan dan satu laki-laki, yaitu Bhre Cakrahutomo.

Berdasarkan hasil musyawarah keluarga, GPH Bhre Cakrahutomo ditunjuk sebagai penerus takhta mejadi KGPAA Mangkunagoro X. Sementara Paundrakarna kini statusnya sebagai Pangeran Sepuh. Dia pun disebut telah ikhlas menerima keputusan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya