SOLOPOS.COM - Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen Dudung Abdurachman mengecek kesiapan pasukan di Monumen Nasional (Munas) Jakatya, Jumat (20/11/2020). (Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA -- Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman, diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Selama menjabat menjadi Pangdam Jaya, sepak terjang dan profil Mayjen Dudung Abdurachman kerap menjadi perhatian.

Informasi yang dihimpun Detikcom, Selasa (25/5/2021), Mayjen Dudung Abdurachman diangkat menjadi Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang dipromosikan menjadi Kasum TNI. Jabatan Kasum TNI sebelumnya diisi oleh Letjen Ganip Warsito yang baru dilantik sebagai Kepala BNPB menggantikan Letjen Doni Monardo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sementara itu, jabatan Pangdam Jaya akan diisi oleh Mayjen Mulyo Aji. Jenderal bintang dua ini sebelumnya menjabat Aspers KSAD.

Diangkat menjadi Pangkostrad, Mayjen Dudung Abdurachman akan naik pangkat bintang tiga atau Letjen. Mayjen Dudung Abdurachman menjabat sebagai Pangdam Jaya sejak 2020.

Baca Juga: Kasihan Jokowi, Tak Digubris Pimpinan KPK yang Pecat Pegawai Tak Lulus TWK

Saat pandemi Covid-19, kinerja Mayjen Dudung Abdurachman mendapatkan apresiasi dari Presiden Jokowi. Presiden mengatakan tingkat keterisian pasien di RSD Wisma Atlet saat ini menurun signifikan.

Jokowi menyebut keberhasilan itu berkat kerja sama Gubernur DKI Anies Baswedan, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurahman, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Mayjen Dudung Abdurachman memberikan respons atas pujian yang diberikan oleh Presiden Jokowi. Dia mengatakan menurunnya tingkat keterisian pasien di Wisma Atlet ada keterlibatan masyarakat yang sadar dengan protokol kesehatan.

Sepak terjang dan profil Mayjen Dudung Abdulrachman yang sempat menjadi sorotan adalah saat memerintahkan anggota TNI AD mencopoti baliho Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Mulanya, sejumlah pria berbaju loreng mencopot baliho Habib Rizieq itu viral di media sosial.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena beberapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Itu perintah saya," ujar Mayjen Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Baca Juga: Putusan Digugat, Kuasa Ahli Waris Sriwedari Yakin Putusan MA Tak Goyah

Mayjen Dudung mengatakan semua pihak harus taat terhadap hukum yang ada di Indonesia, termasuk dalam hal pemasangan baliho. Mayjen Dudung menyatakan, bila perlu, FPI dibubarkan saja. Pernyataan itu diucapkan sebelum pemerintah melarang FPI.

"Begini, kalau siapa pun di republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari," katanya.

Lulusan Akmil 1988

Profil Mayjen Dudung Abdurachman di militer bermula saat lulus dari Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 dari kecabangan infanteri. Setelah lulus, Dudung mengawali karier sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan.

Pria kelahiran 19 November 1965 itu ditinggal ayah tercintanya meninggal dunia saat masih berusia kelas II SMP. Saat itu, Dudung harus membantu ibunya berjualan kue di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi di Bandung pada 1981.

Saat berjualan, ada peristiwa menyedihkan. Seorang tentara menendang kue dagangannya. Peristiwa itulah yang memicu Dudung untuk menjadi seorang tentara.

Tekadnya berhasil. Dudung lulus menjadi seorang perwira TNI. Mayjen Dudung dua kali menjadi komandan kodim (dandim). Setelah menjabat Dandim Musi Rawas, ia diangkat menjadi Dandim 0418/Palembang.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Gerak Cepat Tangani Kasus Penawaran Data di Forum Online

Karier dan profil Mayjen Dudung Abdulrachman pun mulai melesat setelah menjadi Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada 2010. Ia lalu diangkat menjadi Danrindam II/Sriwijaya. Pria yang pernah menjadi loper koran ini lalu dipromosikan sebagai Dandenma Mabes TNI.

Lalu pada 2015, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Wagub Akmil hingga 2016. Setelahnya, jenderal bintang dua itu menjadi staf khusus KSAD dan Waaster KSAD.

Hingga pada 2018, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Gubernur Akmil. Lalu ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020 menggantikan Letjen Eko Margiyono. Itulah profil singkat Mayjen Dudung Abdurachman yang kini menjadi Pangkostrad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya