SOLOPOS.COM - Adik Presiden Jokowi, Idayati (kanan) yang menikah dengan Ketua MK Anwar Usman menunjukkan cincin pernikahan pada rangkaian prosesi akad nikah di Grha Saba Buana, Sumber, Solo, Kamis (26/5/2022).(Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman kini resmi menjadi bagian keluarga besar Presiden Joko Widodo. Anwar Usman menjadi adik ipar baru Presiden Jokowi setelah menikahi Idayati, adik Presiden Jokowi, di Solo, Rabu (26/5/2022).

Berikut profil Ketua MK Anwar Usman seperti dikutip dari situs mkri.id. Anwar Usman mengawali karier sebagai seorang guru honorer pada 1975. Meski begitu, hal tersebut tidak membatasi langkah Anwar menjadi seorang Hakim Konstitusi seperti sekarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keterpilihannya sebagai pengganti M. Arsyad Sanusi dipandang oleh pria kelahiran 31 Desember 1956 merupakan jalan takdir untuknya. “Saya sama sekali tak pernah membayangkan untuk mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden. Saya juga tak pernah membayangkan bisa terpilih menjadi salah satu hakim konstitusi,” kata Anwar Usman, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Menikahi Adik Jokowi, Segini Harta Kekayaan Ketua MK Anwar Usman

Anwar Usman yang dibesarkan di Desa Rasabou, Nusa Tenggara Barat, mengaku terbiasa hidup dalam kemandirian. Dia harus meninggalkan desa dan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) selama 6 tahun hingga 1975.

Selama sekitar enam tahun hidup terpisah dari orang tua, Anwar Usman banyak belajar tentang disiplin dan kemandirian, karena memang sebagian hidupnya habiskan di perantauan. Setelah lulus, Anwar merantau lebih jauh lagi ke Jakarta dan langsung menjadi guru honorer pada SD Kalibaru.

Hal tersebut dia sambi dengan melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta hingga akhirnya lulus pada 1984. Selama menjadi mahasiswa, Anwar Usman aktif dalam kegiatan teater. Dia sempat diajak untuk beradu akting dalam sebuah film yang dibintangi oleh Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S. Bono besutan sutradara ternama Ismail Soebarjo pada 1980.

Baca Juga: Pernikahan Adik Jokowi: Anwar Usman Kecup Kening, Ini Respons Idayati

“Saya hanya mendapat peran kecil, tapi menjadi suatu kebanggaan bisa menjadi anak buah sutradara sehebat Bapak Ismail Soebarjo, apalagi film yang berjudul ‘Perempuan dalam Pasungan’ menjadi Film Terbaik dan mendapat Piala Citra,” ujarnya.

Anwar mengenang keterlibatannya dalam dunia teater sebagai salah satu pengalamannya yang paling berkesan. Menurut Anwar Usman, dunia teater mengajarkannya banyak hal termasuk tentang filosofi kehidupan.

Dunia teater dan film, menurut mantan Hakim Yustisial Mahkamah Agung ini, pada intinya mengandung unsur edukasi yang mengajak pada kebajikan, termasuk bagaimana bersikap dan bertutur kata.

Baca Juga: Sah! Adik Jokowi Idayati Resmi Menjadi Istri Ketua MK Anwar Usman

“Mengucapkan sumpah seorang diri di hadapan Presiden SBY, banyak teman yang khawatir, tapi alhamdulillah, berkat pengalaman saya di bidang teater, saya bisa mengatasi kegugupan dan tidak demam panggung ketika harus mengucapkan lafal sumpah,” urai mantan Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung periode 2006–2011 ini.

 

Awal Jadi Hakim

Sukses meraih gelar Sarjana Hukum pada 1984, Anwar Usman mencoba ikut tes menjadi calon hakim. Keberuntungan pun berpihak padanya ketika lulus dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985.

“Menjadi hakim, sebenarnya bukanlah cita-cita saya. Namun, ketika Allah menginginkan, di manapun saya dipercaya atau diamanahkan dalam suatu jabatan apa pun, bagi saya itu menjadi lahan untuk beribadah. Insya Allah saya akan memegang dan melaksanakan amanah itu dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.

Baca Jugak: Nikahi Adik Jokowi, Ketua MK Anwar Usman Pernah Main Film, Ini Judulnya

Prinsip Anwar Usman dalam menjalankan tugas sebagai hakim selama ini selalu mencontoh Rasulullah SAW. Dia menyitir kisah Nabi Muhammad SAW.

“Dikisahkan dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW pernah didatangi oleh pimpinan kaum Quraisy untuk meminta perlakuan khusus terhadap anak bangsawan Quraisy yang mencuri. Rasulullah SAW dengan bijak mengatakan, ‘Demi Allah, jika Fatimah, anakku sendiri mencuri, akan aku potong tangannya’. Artinya, penegakan hukum dan keadilan harus diberlakukan terhadap siapapun tanpa kecuali,” jelasnya.

 

 

Biodata Anwar Usman

Tempat, tanggal lahir : Bima, 31 Desember 1956

Jabatan:

Ketua Mahkamah Konstitusi (2 April 2018 s/d 2 Oktober 2020)

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Periode Pertama (14 Januari 2015 – 11 April 2016)

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Periode Kedua (11 April 2016 s/d 2 April 2018)

Hakim Konsttusi

Periode Pertama (6 April 2011 s/d 6 April 2016)

Periode Kedua (6 April 2016 s/d 6 April 2026)

Keluarga:

Istri: Suhada (meninggal dunia), Idayati

Anak: Kurniati Anwar, Khairil Anwar, Sheila Anwar

Pendidikan:

Sekolah Dasar Negeri Bima (1969)

PGAN di Bima (1973)

PGAAN di Bima (1975)

S-1 Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (1984)

S-2 Program Studi Magister Hukum STIH IBLAM Jakarta (2001)

S-3 Program Bidang Ilmu Studi Kebijakan Sekolah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2010)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya