SOLOPOS.COM - Pebulu tangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu melakukan selebrasi dengah pelatih mereka Eng Hian setelah mengalahkan lawannya ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp)

Solopos.com, TOKYO – Tangan dingin Eng Hian mengantarkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020. Kesabaran dan kegigihan pria asal Solo sejak 2014 itu telah memecahkan rekor Indonesia untuk kali pertama meraih emas dari ganda putri.

Eng Hian menjadi salah satu atlet bulu tangkis keturunan Tionghoa yang membela Indonesia di berbagai ajang internasional. Karier Eng Hian sebagai pebulu tangkis mulai melejit pada 2003 hingga 2007. Saat itu dia sebagai ganda putra Indonesia yang berpasangan dengan sederet pemain ternama.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meskipun namanya tidak sepopuler ganda putra Indonesia lain seperti Sigit Budiarto, Canda Wijaya/Tony Gunawan atau Markis Kido/Hendra Setiawan.

Baca Juga: Emas Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020: Tradisi Cium Tangan hingga Joget TikTok Greysia/Apriyani  

Ekspedisi Mudik 2024

Semasa kariernya, Eng Hian berpasangan dengan Flandy Limpele yang saat ini menjadi pelatih untuk tim Malaysia di nomor ganda putra. Sosoknya sempat menuai kontroversi setelah memilih untuk membela Inggris medio 2001-2003, meskipun pada akhirnya kembali ke Tanah Air.

Pada 2006-2007, Eng Hian kembali memulai meniti karier untuk Indonesia dan berkiprah di ajang nasional serta internasional bersama Rian Sukmawan. Meski begitu, tak banyak prestasi yang bisa ditorehan Eng Hian dan Rian, pasangan ini hanya mampu memberi gelar di Big Bos Ducth Open 2006 silam.

Prestasi terbaik Eng Hian yang ditorehkan untuk Indonesia adalah medali perunggu Olimpiade 2004 bersama Flandy Limpele. Sebelum menjadi pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian sempat menjadi pelatih tim Singapura.  Ia pun mengklaim mampu mengangkat prestasi bulu tangksi negara tersebut.

Baca Juga: Bonus Emas Olimpiade Apriyani Rahayu dari Bupati Konawe, Mulai Tanah, Rumah, hingga Sapi

 

Rekor

Hingga pada akhirnya pada 2014, Eng Hian ditunjuk PBSI sebagai pelatih ganda putri Indonesia untuk Pelatnas Cipayung, tepatnya pada Maret. Tujuh tahun berjuang mengatasi permasalahan di nomor ganda putri Indonesia, buah manis hasil perjuangannya didapat di Olimpiade Tokyo 2020.

Melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu, tangan dingin Eng Hian membawa sederet rekor yang dipecahkan ganda putri asuhannya. Eng Hian sukses membawa Greysia/Apriyani sebagai ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menembus semifinal, final, dan merengkuh medali emas di Olimpiade.

Berikut profil singkat Eng Hian, mantan pebulu tangkis spesialis ganda putra Indonesia yang membawa Greysia/Apriyani meraih emas Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Anthony Ginting Akhiri Penantian 17 Tahun Medali Tunggal Putra Bulu Tangkis Indonesia

 

Nama Lengkap: Eng Hian

Tempat Tanggal Lahir: Solo, 17 Mei 1977

Profesi : Atlet bulu tangkis (pensiun), pelatih ganda putri (2014- Sekarang)

Tangan Dominan: Kanan

Prestasi sebagai Pemain:

– Medali Perunggu Ganda Putra Olimpiade 2004 bersama Flandy Limpele

– Gelar Juara Big Boss Dutch Open 2006 bersama Rian Sukmawan

Prestasi sebagai Pelatih:

– Medali Emas Asian Games 2014 (Greysia/Nitya)

– Gelar Juara French Open 2017 (Greysia/Apriyani)



– Gelar Juara India Open 2018 (Greysia/Apriyani)

– Medali Emas SEA Games 2019 (Greysia/Apriyani)

– Gelar Juara Thailand Open 2021 (Greysia/Apriyani)

– Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 (Greysia/Apryani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya