Solopos.com, SOLO — Tagar Brajamusti Pembunuh kembali menempati salah satu trending topic di Twitter Indonesia, Selasa (30/8/2022).
Tagar itu muncul berkaitan dengan aksi pengeroyokan suporter PSS Sleman, Aditya Eka Putranda, hingga meninggal dunia.
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Polisi menetapkan 12 orang sebagai tersangka kasus penganiayaan pemuda berusia 18 tahun asal Gamping, Kabupaten Sleman, DIY.
Kasatreskrim Polres Sleman, AKP Ronny Prasadana, mengatakan motif pengeroyokan itu yang pertama adalah perseturuan antara PSS Sleman dengan PSIM Jogja.
Berdasarkan pengakuan tersangka, pernah ada penyerangan dari Brigata Curva Sud (BCS) yang merupakan salah satu kelompok suporter PSS Sleman kepada kelompok suporter PSIM Jogja. Dari alasan itu, sekelompok orang itu kemudian membalasnya.
Baca juga : Suporter PSS Sleman Meninggal Dianiaya, 12 Tersangka Terancam 15 Tahun Penjara
Sedangkan motif kedua, lanjut Ronny, yaitu adanya provokasi dari salah satu tersangka JN yang masih berusia 17 tahun.
“Dia provokasi orang di sekitar lokasi kejadian, mengaku dikejar rombongan BCS. Waktu mencegat rombongan korban, ada kata-kata, ‘Aku Brajamusti, piye’,” lanjutnya.
Brajamusti adalah salah satu kelompok suporter PSIM Jogja. Brajamusti merupakan singkatan dari Brayat Jogja Mataram Utama Sejati, yang tak lain adalah kelompok suporter fanatik PSIM Jogja.
Baca juga : Agar Tak Ada Lagi Korban, Pemda DIY Sarankan Pimpinan Suporter Lakukan Ini
Ini bukan kali pertama Brajamusti disebut sebagai pembunuh dan menjadi trending topic di Twitter.
Pada akhir Juli 2022, tagar tersebut juga menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial. Hal ini berkaitan dengan penganiayaan seorang juru parkir oleh sekelompok suporter di depan Mirota Babarsari pada 26 Juli 2022.
Korban penganiayaan tersebut mengalami kondisi sangat kritis hingga harus dilakukan operasi di pada kepala bagian belakangnya dan akhirnya meninggal dunia.