SOLOPOS.COM - Profesor Sara Girlbert. (Istimewa)

Solopos.com, LONDON - Profesor Sarah Gilbert menjadi satu di antara ilmuwan yang meneliti dan mengembangkan vaksin virus corona Covid-19. Bersama sekelompok peneliti Universitas Oxford, vaksin yang disusun Profesor Sarah Gilber menjadi salah satu yang mengalami kemajuan pesat.

Selain China, 5 Negara Ini Kembangkan Vaksin Corona, Ada Negara Tetangga

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kelompok peneliti Universitas Oxford berhasil melalui berbagai tahapan yang secara kasar seharusnya dilakukan dalam lima tahun. Para peneliti berhasil melalui hanya dalam kurun waktu empat bulan saja.

Penelitian Vaksin Covid-19

Tim berisikan 300 anggota itu berhasil menunjukkan kemajuan dengan adanya indikasi bahwa vaksin bekerja dengan aman dan dapat memicu tubuh memproduksi antibodi dan sel-T yang berfungsi untuk melawan Covid-19. Adapun di balik keberhasilan ini, Profesor Sarah Gilbert menjadi nama yang cukup banyak menarik perhatian publik.

“Sangat mengherankan bahwa, dalam 100 hari mempelajari urutan genetik virus, Sarah dan timnya dapat memulai uji klinis vaksin. Dia adalah ilmuwan hebat. Dia tahu persis apa yang dibutuhkan dan benar-benar efektif untuk menyelesaikannya,” ucap John Bell, profesor medis senior Oxford, dikutip Finance Yahoo.

Bill Gates Akhirnya Jawab Tuduhan Konspirasi Microchip di Vaksin Covid-19

Dilansir BBC, Sarah Gilbert merupakan seorang profesor yang juga bertugas untuk memimpin tim peneliti vaksin dari Universitas Oxford yang bermitra dengan AstraZeneca – sebuah perusahaan farmasi multi-nasional Inggris-Swedia. Meski ia mendapatkan banyak perhatian, pada dasarnya Profesor Gilbert hanyalah seorang ambisius yang cukup senang bekerja jauh dari perhatian, atau secara anonim.

Karier Profesor Gilbert

Tidak banyak kisah hidupnya yang terekspos, pada dasarnya kehidupan pribadi miliknya adalah sebuah privasi. Namun beberapa di antaranya sedikit tersebar sebagaimana ia menjelaskan sedikit saja kehidupannya itu. Satu hal dari seorang bernama Sarah Gilbert, sejak muda ia memang sudah mencintai dunia penelitian medis.

“Saya lahir di Kettering (sebuah kota di Northamptonshire, Inggris) dan dibesarkan di sana, hanya berangkat ke universitas,” ucapnya dikutip Finance Yahoo. Saat itu Ia memulai karirnya melalui pendidikan bidang Biologi di University of East Anglia, yang mana setelahnya berlanjut pada jenjang PhD untuk Biokimia di Universitas Hull, sebelum akhirnya menjabat sebagai profesor di Universitas Oxford pada tahun 1994.

Kemajuan Pesat, Vaksin Covid-19 Ini Terbukti Hasilkan Antibodi Terhadap Virus

Sebelum mulai bekerja pada proyek vaksin Covid-19, Profesor Gilbert memulai karirnya di tim Oxford melalui penelitian vaksin malaria, flu dan setelahnya ChAdOx1 atau sebuah vaksin yang berfokus pada SARS-CoV-2 yang diuji coba pada seekor simpanse. Inilah yang menjadi jembatan karirnya saat ini dalam misi meneliti vaksin Covid-19.

Seorang Ibu

Pada saat pandemi muncul, vaksin tersebut tengah diujicoba juga pada virus penyebab demam Nipah, Lassa, dan Rift Valley, atau secara signifikan berfokus pada sindrom pernafasan di daerah Timur Tengah.

Terlepas dari prestasi yang ia miliki, Profesor Gilbert pada dasarnya hanyalah seorang ibu dari tiga orang anak kembar. Ketiga anaknya itu lahir pada 1998 dan kini sudah berusia 21 tahun. Adapun menjadi seorang ibu dan sekaligus peneliti bukanlah hal yang mudah, “Saya hanya mendapat cuti hamil selama 18 minggu. Saya memiliki tiga bayi prematur untuk dirawat, itu sangat menegangkan,” ucap sang ilmuwan dikutip BBC.

Vaksin Covid-19 Sinovac Sudah Tiba di Indonesia, Berapa Lama Uji Klinis?

Meski demikian, dikatakan Profesor Gilbert juga memiliki kehidupan yang berhasil, sisi ilmuwan miliknya itu menjadi contoh untuk ketiga anaknya. Sama seperti ibu mereka, ketiganya mendalami ilmu Biokimia. Bahkan lebih dari itu, kini ketiganya turut serta membantu misi sang ibu dengan menjadi relawan untuk uji coba vaksin Covid-19 Universitas Oxford.

Meski belum seratus persen siap, ia mengatakan vaksin itu sudah aman dan bantuan ini menjadi hal yang sangat berarti untuknya. Sehingga uji klinis dan mempercepat produksi menjadi langkah penting yang akan ia lakukan untuk menghentikan penyebaran pandemi sesegera mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya