SOLOPOS.COM - Sajogyo( http://psp3.ipb.ac.id)

Sajogyo( http://psp3.ipb.ac.id)

JAKARTA- Kabar duka kembali datang. Indonesia kehilangan guru besar sosiologi pedesaan, Prof Sojogyo. Sang Guru Besar dipanggil Yang Kuasa. Prof Sajogyo menghembuskan nafas terakhirnya di RS PMI Bogor, Jawa Barat, pukul 05.30 WIB pagi tadi.

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

“Ya benar, Pak Sajogyo tadi pagi sempat dibawa ke RS PMI Bogor. Beliau sekarang sudah nggak ada dan sudah dibawa ke rumah duka,” ujar Kusnadi, petugas RSU PMI Bogor, saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (17/3/2012).

Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Jl Malabar 22 Bogor. Selanjutnya akan segera dimakamkan pada Sabtu ini juga.

Sajogyo dilahirkan di Karanganyar, Jawa Tengah, 21 Mei 1926. Pria bernama asli Kamto Utomo ini menyelesaikan pendidikan dasarnya di Purwokerto. Pendidikan menengah kemudian dilanjutkannya di Jogja. Selanjutnya, Sajogyo mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Pertanian UI tahun 1950 yang sekarang menjadi Institut Pertanian Bogor. Kemudian pendidikan post doctoral ditempuhnya di University of Chicago, AS.

Pria yang sempat identik dengan jenggot putih ini melahirkan ‘garis kemiskinan Sajogyo’. Menurutnya, kelompok miskin adalah rumah tangga yang mengkonsumsi pangan kurang dari nilai tukar 240 kg beras setahun per kepala di pedesaan atau 369 kg di perkotaan. Dari sini diperoleh angka kecukupan pangan 2.172 kg orang per hari. Sehingga untuk angka di bawah itu termasuk kategori miskin.

Pada 2011 Sajogyo meraih Habibie Award 2011 untuk kategori ilmu sosial. Sajogyo mengabdikan dirinya untuk ilmu pengetahuan. Hal itu tercermin saat dirinya mendirikan Sajogyo Institute yang merupakan badan pelaksana Yayasan Sajogyo Inti Utama yang didirikan pada tahun 2005 lalu. Sajogyo membangun institut ini bersama para kolega, sahabat, murid dan anak-anak muda yang terinspirasi oleh kepedulian, pemikiran dan konsistensi perjuangan yang panjang dalam memahami dinamika masyarakat petani dan penghidupan di pedesaan.

“If you want to understand the economy of my country… study my culture and our political system. If you want to understand our culture and political system… study our economy.” Itulah salah satu ungkapan warisan Sajogyo.

Selamat jalan Bapak Sosiologi Pedesaan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya