SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Mobil Esemka diterpa berbagai isu tak sedap. Yang terbaru, mobil buatan anak bangsa ini disebut hasil jiplakan China dan Eropa. Namun, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) sebagai produsen mobil Esemka menampik tudingan tersebut.

Sebenarnya, PT SMK sudah lama menampik tudingan menjiplak mobil China. Bahkan, bantahan itu sudah dilontarkan jauh sebelum mobil perdana merek Esemka, pikap Bima, diluncurkan. Namun, tetap saja tampilan pikap Bima dinilai identik dengan pikap China Changan MD201.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau kita ganti emblem, ngapain kita bangun infrastruktur [pabrik] ini,” terang Presiden Direktur PT SMK, Eddy Wirajaya, seperti dilansir Detik, Minggu (8/9/2019).

Mobil SUV antipeluru dari Esemka juga dituding menjiplak mobil Swedia, Volvo XC90. Namun, jika diperhatikan emblem depannya justru bertuliskan Moose. Sementara di bagian belakang tidak ada tulisan Volvo, melainkan penanda Armored by Esemka.

Tulisan Volvo terlihat di bagian setir tengah SUV Esemka. Sayangnya, pintu mobil tak bisa dibuka sehingga tulisan Volvo tidak bisa terlihat dengan jelas. SUV berlabel Armored by Esemka mirip Volvo XC90 itu dipajang bersama dua mobil lainnya, Rajawali dan Garuda 1. Sayangnya, belum ada informasi detail tentang ketiga SUV tersebut.

Sebelumnya, SUV Garuda 1 sempat diperbincangkan warganet. Sejumlah netizen membandingkan Garuda 1 dengan SUV bermerek Foday Lanfort. Namun, Eddy Wirajaya membantah hal tersebut dengan tegas. Dia mengakui beberapa bagian dari mobil Esemka memang dibeli dari luar negeri. Tapi, ada juga beberapa bagian yang berkolaborasi dengan merek lokal.

“Itu kan beberapa part-part yang terurai kita beli dari luar. Beberapa kita kolaborasi dengan lokal. Menjadi suatu training kepada anak-anak untuk kecakapan segala,” jawab Eddy Wirajaya ketika ditanya keterkaitan Esemka dengan merek Foday.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, mobil Esemka segera mengaspal di jalanan Indonesia. mobil yang diproduksi di pabrik yang berlokasi di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), itu sekitar 80 persen komponennya berasal dari dalam negeri.

Meski tidak dijadikan mobil nasional, Gubernur Jawa Tengah , Ganjar Pranowo, siap menggunakan mobil Esemka sebagai mobil dinasnya. Ia bahkan siap mendorong seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan 35 kabupaten/kota di Jateng menggunakan mobil karya anak bangsa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya