SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Akibat abu vulkanik yang terjadi di sejumlah wilayah sentra produksi susu sapi di Jateng dan DIY, produksi susu mengalami penurunan hingga sekitar 10 persen.

Jika kondisi Merapi masih berbahaya, dikhawatirkan penurunan itu bakal lebih besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jelas terjadi penurunan hingga 10 persen,” ujar Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jateng-DIY, Sri Kuncoro kepada wartawan, Jumat (12/11).

Kuncoro mengatakan total produksi susu segar di Jateng mencapai 250 ton/hari. Saat ini produksi tinggal 225 ton/ hari saja. Untuk wilayah Yogya, produksi susu di wilayah Sleman dan Kaliurang terhenti total karena semua peternak mengungsi. Bahkan, sebagian ternak sapi perah yang produktif juga mati atau sakit.

Sedangkan di wilayah Jateng, utamanya di Klaten dan Boyolali masih berproduksi. Sebagian besar peternak masih rajin memerah susu baik pagi maupun sore hari.

Biasanya, para pengungsi menyempatkan pulang ke rumah pagi hari untuk mengurus ternaknya. Selain memberikan pakan, juga menyempatkan diri memerah susu. Hanya saja, para peternak kesulitan mendapatkan rumput karena terkena debu vulkanik dari Merapi.

“Sebab kalau ternak diberi pakan dedaunan yang terkontaminasi debu vulkanik, sapi bisa sakit karena pencernaan terganggu,” ujarnya.

Sebagai langkah menyiasati kekurangan dedaunan, peternak banyak menambah pemberian katul dan konsentrat. Namun, biaya produksi menjadi tinggi, tetapi juga berdampak negatif terhadap kandungan protein di dalam susu.

Saat ini, berdasarkan pengecekan, kandungan protein susu dari sapi yang kurang dedaunan turun dari 34 persen menjadi 32 persen.

”Tetapi total solid, atau kandungan seluruh komponen susu kecuali air meningkat dari 11,2 persen menjadi 11,5 persen,” ujarnya.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya