SOLOPOS.COM - Sampah di TPA Putri Cempo Solo. (Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO – Produksi sampah di Kota Solo turun hingga 10 persen selama pemberlakuan status kejadian luar biasa atau KLB Covid-19.

Penurunan produksi sampah karena penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah. Penjelasan itu disampaikan Kasi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Reni Cahyawati, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/4/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Penurunan produksi sampah terjadi kurun waktu 19 hari dari 13 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020 dibandingkan 19 hari yang sama pada 23 Februari 2020 hingga 12 Maret 2020. Dari sebelumnya 6.445 ton menjadi 5.815 ton,” ujar dia.

Reni Cahyawati mengatakan selama masa KLB terjadi penurunan signifikan kegiatan masyarakat seperti di sektor usaha, perkantoran, dan perdagangan. Kondisi itu membuat produksi sampah di sektor itu ikut mengalami penurunan secara signifikan.

Sebelum Berniat Jual Ginjal, Warga Salatiga Ikut Kuis Hingga Ingin Surati Jokowi

Reni Cahyawati menambahkan, produksi sampah dari sektor rumah tangga (masyarakat) Solo juga mengalami penurunan selama masa KLB. Diprediksi tren penurunan produksi sampah masih akan terjadi beberapa pekan ke depan mengingat masih KLB Covid-19.

“Produksi sampah rumah tangga turun dari sebelumnya 3.983 ton menjadi 3.712 ton,” kata dia.

Limbah Medis

Reni Cahyawati membantah penurunan produksi sampah karena aktivitas pengambilan sampah yang juga turun selama masa KLB Covid-19 di Solo.

Sejauh ini menurut dia tidak ada komplain dari masyarakat terkait pengambilan sampah. Tapi dia menyatakan sampah produksi rumah sakit (RS) tidak termasuk yang harus diambil DLH Solo lantaran harus dikelola sendiri RS bersangkutan.

Nia Ramadhani Dirampok, Diancam Pakai Parang

Begitu juga sampah yang dihasilkan di rumah-rumah karantina menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Namun Reni mengimbau agar dalam membuang sampah yang terkait antisipasi Covid-19 seperti masker agar dibungkus plastik dulu.

Tujuannya agar tidak membahayakan petugas pemungut sampah tingkat kelurahan yang bertugas mengambil setiap hari.

Update Corona Solo 15 April: 5 Kasus Positif, 70 PDP, 392 ODP

“Tolong sampah masker dirusak dulu sebelum dibuang. Lalu dibungkus plastik yang rapat sebelum dibuang,” urai dia.

Lebih jauh Reni Cahyawati menilai penggunaan masker kain lebih baik karena bisa dicuci dan dipakai kembali. Dengan begitu bisa membantu mengurangi produksi sampah di Solo. Selain itu bisa mencegah kelangkaan masker medis di pasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya