SOLOPOS.COM - Perajin blangkon asal desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Widodo, menunjukkan aneka blangkon yang menembus pasar luar Jawa, Senin,(15/8/2022). (Solopos.com/Wildan Farih Kurniawan)

Solopos.com, KLATEN — Pencinta blangkon dinilai semakin meluas. Pemasaran blangkon asal Klaten tak hanya menyasar di Pulau Jawa melainkan sudah berkembang hingga luar Pulau Jawa.

Perajin blangkon asal Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, Widodo, mengaku sudah menekuni usaha blangkon sejak 10 tahun terakhir. Usaha tersebut bermula dari latar belakang keluarga Widodo yang kental dengan seni karawitan. Widodo ingin turut andil dalam melestarikan budaya Jawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Blangkon merupakan penutup atau ikat kepala lelaki dalam tradisi busana adat Jawa. Blangkon terbuat dari jalinan kain polos atau bermotif hias. Kain tersebut dilipat, dililit, dan dijahit sehingga berbentuk mirip topi yang dapat dikenakan langsung.

“Produksi blangkon ini adalah produksi rumahan. Ada tiga tetangga yang membantu membuat blangkon,” kata Widodo, kepada Solopos.com, Senin (15/8/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Widodo mengatakan produksi blangkon di tempatnya mencapai 140 pcs per pekan. Pemasaran blangkon miliknya biasanya ke Solo, Jogja, Klaten, Demak. Di luar itu, blangkon juga diminati warga hingga luar Pulau Jawa, seperti Makasar dan Lampung.

Baca Juga: Inilah Jablak, Ikat Kepala Khas Klaten untuk Pria dan Wanita

“Di sini ada jenis blangkon Jogja kagok, Jogja lipat, Solo perbawan, Solo modang. Harga blangkon bervariasi, Rp15.000-Rp30.000 per blangkon,” katanya.

Dalam mengembangkan usaha blangkon, Widodo mengalami beberapa kendala. Selain bahan baku, jumlah tenaga produksi dari generasi penerus masih minim.

“Saya harap generasi penerus ada yang melestarikan [blangkon],” katanya.

Baca Juga: Ada Replika Gading Gajah Purba-Perahu Pinisi di Pameran Keliling Klaten

Salah satu pembeli blangkon milik Widodo, yakni Nanda Cahya, mengatakan tertarik membeli blangkon. Blangkon buatan tangan atau homemade kualitasnya dinilai lebih terjamin.

“Di sini bisa melihat proses produksinya sehingga tahu proses dan bahan pembuatan blangkon,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya