SOLOPOS.COM - Petani di kawasan lereng Gunung Merapi, Boyolali, Senin (13/1), memperlihatkan tanaman cabainya. Cuaca buruk diakui menyebabkan hasil panen cabai merosot. JIBI/Solopos/Septhia Ryantie

Solopos.com, BOYOLALI-Kalangan petani cabai di kawasan lereng Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, terancam gagal panen dan merugi jutaan rupiah, akibat cuaca buruk selama hampir sebulan terakhir ini. Tanaman cabai siap panen mereka sebagian besar kini layu dan buahnya rontok lantaran sering diguyur hujan.

Salah seorang petani di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Joyo Panut, 402, mengaku saat ini hanya bisa pasrah dengan kondisi tanaman cabainya yang sebagian dalam kondisi layu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebagian layu karena hujan terus. Akar dan batangnya juga banyak yang membusuk akibat terlalu banyak air. Kami terpaksa mencabut tanaman yang membusuk,” tutur Joyo ketika ditemui wartawan di sela-sela aktivitasnya, Senin (13/1/2014).

Berbagai upaya dilakukan para petani, utamanya dengan memperbaiki saluran air. Selain itu, angin kencang juga mengakibatkan sebagian tanaman cabai rusak dan roboh. Untuk mengantisipasinya, sebagian petani terpaksa menopang tanaman dengan bambu. Hal itu dilakukan agar tanaman tidak membusuk. Selain itu, kerusakan tanaman cabai juga bisa diakibatkan oleh terjadinya longsoran kecil. Sebab, longsoran tersebut semakin ke bawah semakin besar.

“Ya, memang tak seberapa, tetapi kalau terjadi beberapa kali, tingkat kerusakan jelas membuat rugi para petani,” kata petani lainnya, Wiyono, 44.

Sementara itu, sebagian petani cabai terpaksa memanen lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Sayangnya, hasil panen tersebut rata-rata merosot hingga sekitar 70 persen dibandingkan panen saat kondisi cuaca bagus. Saat cuaca baik, biasanya dalam satu hektare biayanya mencapai Rp9 juta dan bisa menghasilkan enam hingga tujuh kuintal cabai.

“Biaya operasional sampai panennya sama, bahkan naik, namun karena hasil panennya turun, ya pendapatan ikut merosot,” kata Joyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya